Jumat, 08 Juni 2018

TEACHER'S DIARY 1




TEACHER’S DIARY 


Judul Film           : Teacher’s Diary
Sutradara             : Nithiwat Tharathon
Sinematografi      : Naurel Chokapanitak
Penyunting          Cesa David Luckmansyah
Tanggal Rilis       : 20 Maret 2014
Durasi                  01:45:16
Negara                 Thailand
Bahasa                 : Thai
Genre                   : Romance
Penulis Naskah    :
                        Suparuek Ningsanon
                        Nithiwat Tharathorn
                        Sopana Chaoviwatkol
                        Thodsapol Thiptinkorn
Produser              :
                        Jira Maligool
                        Chenchonnanee Soonthonsaratul
                        Suwimol Techasupinan
                        Wanruedee pongsittasak
Pemeran               :
                     Chermarn Boonyasak sebagai Guru Ann
                     Sukrit Wisetkaew sebagai Guru Song
                     Sukollawat Kanaros sebagai Nui
                     Chutima Theepanart sebagai Gigi


 SINOPSIS
              Film ini menceritakan tentang dua orang guru Thailand yang ditugaskan untuk mengajar di pedalaman (Rumah Kapal). Di Indonesia, penugasan ini sama seperti di Indonesia mengajar atau biasa disebut dengan SM3T. Tokoh utama nya yaitu guru Song (Sukrit Wisetkaew) seorang mantan Atlet gulat SEA GAMES yang sedang berusaha melamar pekerjaan sebagai guru olahraga di sebuah Sekolah Dasar yang bernama Baan Gaeng Wittaya. Tapi sayang, lowongan pekerjaan disana sudah tidak ada. Namun guru Song tetap bersikeras ingin mengajar. Guru Song tetap memaksa Kepala sekolah memberikannya kesempatan untuk mengajar. Dan akhirnya Kepala Sekolah pun menerima guru Song sebagai guru, tapi bukan di SD tersebut, melainkan di daerah pedalaman, yaitu di Rumah Kapal.  Anak-anak belajar tidak hanya datang ke sekolah namun hidup juga dalam sekolah tersebut seperti makan dan tidur. Rumah kapal merupakan sekolah khusus yang terapung di danau yang di dirikan untuk anak-anak miskin yang hidup disana dengan rata-rata mata pencaharian orang tua nya sebagai nelayan.

              Disaat yang bersamaan dengan itu, terjadilah alur mundur. Yang menampilkan  sosok guru cantik dan pintar yang bernama guru Ann. Guru Ann adalah seorang guru SD yang dipindahkan mengajar ke Rumah Kapal karena permintaan kepala sekolah. Guru Ann memiliki tato bintang ditangannya, karena itu kepala sekolah  memaksanya untuk menghapus tato itu. Karena guru Ann memiliki watak yang keras kepala, ia tetap mempertahankan tatonya. Hingga akhirnya kepala sekolah memberikan pilihan kepada guru Ann untuk mengapus tato atau pindah mengajar kerumah kapal. Guru Ann mengajar disana ditemani oleh temannya yaitu guru Gigi.Jadi saat ini guru Song lah yang menggantikan guru Ann mengajar 3 tahun yang lalu dirumah kapal karena guru Ann telah mengundurkan diri.
              Guru Ann selalu memiliki strategi dan cara-cara baru agar pembelajaran tersebut tidak kaku dan mudah di ingat. Seperti memberi gaya setiap apapun yang dilakukan. Baik memperkenalkan nama, menghitung, membaca bahkan menghafal. Guru Ann juga sangat memperhatikan keperluan anak-anak tersebut, mulai dari makan, tidur hingga bermain bersama. Guru Ann berfikir, bahwa belajar itu bukan hanya sebatas teori, namun bagaimana seorang guru bisa medidik dan membimbing hingga meninggalkan pengalaman yang berkesan.  Karena itulah, anak-anak tersebut sangat menyayangi guru Ann.

              Pada kesempatan yang berbeda, guru Song mulai mengajar dirumah kapal walaupun ia belum memiliki pengalaman dalam mengajar. Guru song selalu berusaha keras agar berhasil dalam mengajar 4 murid yang ada disana. Walaupun sebelumnya murid yang di ajarkan oleh guru Ann ada 7 orang. Tanpa disengaja, guru Song menemukan buku harian yang terdapat di atas rak dekat papan tulis. Guru Song penasaran, hingga membaca setiap lembaran demi lembaran buku harian tersebut. Tulisan-tulisan guru Ann ternyata menginspirasi guru Song. Guru Song banyak belajar dari pengalaman guru Ann. Hingga akhirnya guru Song jatuh cinta dengan guru Ann. 


              Guru Song pun semakin rajin membaca Diary guru Ann. Pada suatu ketika, saat di toilet guru Song membaca Diary guru Ann yang menceritakan perjuangannya mengambil mayat di sungai dekat toilet yang di lihat guru Gigi, setelah kejadian itu guru Gigi pun pergi meninggalkan guru Ann, Setelah membaca itu guru Song keluar dari toilet sambil berdoa.
              Guru Song kembali membaca buka harian guru Ann. Ada salah satu murid yang berhenti bersekolah karena ingin membantu ayahnya yang bekerja sebagai seorang nelayan. Itu merupakan satu masalah terberat yang dihadapi guru Ann. Karena menurut guru Ann, dia telah gagal untuk mendidik dan membimbing murid-murid yang ada disana. Setelah membaca buku haria itu, guru Song langsung mencari tau siapa anak yang dimaksud oleh guru Ann. Akhirnya guru Song menemukan anak tersebut. GuruSong mencoba mencari cara agar anak tersebut dapat kembali bersekolah di rumah kapal. Namun selalu saja ditolak. Akhirnya guru Song mencoba membujuk anak tersebut, dengan menjanjikan bahwa guru Song akan ikut membantu ayahnya. Hingga anak itu bersekolah kembali. Guru Song termotivasi dengan buku harian yang bertuliskan “tidak permah menyerah”.

              Kesulitan yang dihadapi guru Song salah satu nya adalah  dalam mempersiapkan bahan ajar , karena ketika menyusun strategi dan bahan ajar untuk 4 orang murid dalam satu kelas dan dalam tingkat yang berbeda itu merupakan suatu tantangan cukup berat. Oleh karena itu guru Song sering membahas materi sebelum mengajar anak-anak tersebut.


              Hingga tiba saat nya ujian semester. Untuk hasil ujian, kepala sekolah sangat kecewa dengan hasil yang diperoleh siswa. Hingga kepala sekolah menganggap bahwa guru Song telah gagal dalam mengajar. Namun, kepala sekolah masih memberi kesempatan kepada guru Song untuk mengajar selama satu semester lagi. Jika masih gagal, guru Song akan di berhentikan.
              Pada saat yang bersamaan, guru Song banyak bertanya dan mencari tau tentang guru Ann. Hingga akhirnya guru Song mengetahui bahwa guru Ann sudah punya kekasih dan sebentar lagi akan bertunangan. Guru Song juga sudah mengetahui dimana tempat guru Ann mengajar. Seketika guru Song merasa kecewa dengan informasi yang ia dapatkan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti mengajar dari rumah kapal tersebut. Kemudian guru Song berniat untuk menemui guru Ann dengan mendatangi alamat sekolah yang diberikan oleh kepala sekolah. Tapi hasilnya nihil, karena guru Ann sudah menghapus tato yang ada ditangannya, sehingga guru Song tidak mengenalinya.
              Suatu ketika, guru Ann dikhianati oleh Nui (pacar gruu Ann), guru Ann merasa sangat sakit hati dan memutuskan ingin kembali mengajar di rumah kapal. Setelah kembalinya guru Ann, nilai ujian murid-murid tersebut membaik dan kepala sekolah sangat berterimakasih kepada guru Ann. Sebelum meninggalkan rumah kapal, guru Song sempat menulis di buku harian tersebut, berharap ketika guru Ann kembali, guru Ann bisa tau bahwa dia merupakan sosok yang sangat menginspirasi bagi guru Song.
              Libur semester pun telah tiba. Pada akhirnya guru Ann membalas tulisan guru Song., dan ia menulis kembali dibuku harian tersebut. Kemudian buku itu ia letakkan diatas meja, karena ia mengetahui bahwa guru Song akan mengunjungi rumah kapal pada saat libur semester ini. Namun sepertinya mereka tidak dapat bertemu, dikarena kan Nui datang kembali dan menjemput guru Ann untuk pulang. Hingga akhirnya saat perjalanan menuju pulang, Nui memberitau guru Ann bahwa buku harian nya tadi hampir ketinggalan. Pada saat itu, guru Ann kembali mengatakan, sebenarnya guru Ann tidak bisa kembali seperti dulu lagi dengan Nui. Guru Ann ingin menjalani hidupnya tanpa Nui. Dan ia meminta Nui kembali mengantarkannya ke rumah kapal.
              Guru Ann kembali ke Rumah kapal dengan menggunakan sampan kecil milik penduduk. Saat guru Ann sampai, tampak raut kecewa diwajahnya. Karena rumah kapal tersebut terlihat sepi, gelap dan seperti tidak ada penghuni. Kemudian Guru Ann memutuskan untuk kembali pulang saja. Namun, ada hal yang mengejutkan. Rumah kapal itu terang seketika dan Guru Ann pun tersenyum. Ia bergegas menuju ke Rumah kapal hingga akhirnya Ia melihat guru Song yang sedang memperbaiki jenset. Dan dari arah belakang, guru Ann diam-diam memberi buku harian itu kepada guru Song. Guru Song pun terkejut, hingga menoleh kearah belakang sambil mengambil buku itu. Pada akhirnya mereka pun saling tersenyum bahagia karena keinginan mereka untuk bertemu dapat terwujud.

             
KELEBIHAN :

  • Film ini memiliki pesan moral yang luar biasa
  •  Film ini mengajarkan kita untuk selalu semangat dan tidak pernah menyerah dalam kondisi apapun
  •  Film ini disajikan dengan berbagai ragam situasi; lucu, haru, inspiratif, dan romantis
  •  Menyadarkan kita bahwa banyak anak-anak di pedalaman sana yang membutuhkan pendidikan dan sosok seorang guru
KEKURANGAN :
  • Di awal cerita membuat penonton kebingunan, karena alur yang digunakan terlalu maju mundur
  • Banyak nya pengulangan masalah yang sama, hingga membuat penonton merasa bosan
  • Tujuan akhir dari film ini belum jelas
AMANAT :
              Dalam film ini, menyadarkan kita bahwa keterbatasan tidak pernah menghalangi siapapun dalam mengenyam pendidikan. Pendidikan berhak didapatkan oleh siapa saja. Jangan pernah menilai seseorang dari tampak luarnya saja, terkadang dibalik sifat cuek dan ketidak peduliaan, seseorang tersebut sedang berusaha keras untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Sebagai seorang guru, diperlukan kepiawaian dalam mengajar, karena mengajar bukan hanya sebatas teori, tapi bagaimana seorang guru terebut dapat membimbing dan mendidik siswanya hingga meninggalkan pengalaman yang berkesan bagi siswa tersebut.
~Sekian dan terimakasih~

Resensi Oleh : 
Famelia Anggita Putri 
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika 
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 
UIN SUSKA Riau




             

0 komentar:

Posting Komentar