DI TIMUR MATAHARI : " NYANYIAN
ALAM MENYATUKAN KITA "
By : Diny Maliny
Data/identitas film :
Judul film
: Di Timur matahari
Produser
: Ari Sihasale
Sutradara
: Ari Sihasale
Penulis Naskah :
Jeremias Nyangoen
Pemeran utama : Simson Sikoway
sebagai Mazmur
Waktu
: 110 menit
Tanggal liris
: 14 Juni 2012
Pemeran Pembantu :
1. Abetnego Yogibalom Sebagai Thomas
2. Laura Basuki Sebagai Vina
3. Lucky Martin Sebagai Nyong
4. Lukman Sardi Sebagai Samuel
5. Michael Idol Sebagai Michael
6. Putri Nere Sebagai Elsye
7. Ringgo Agus Rahman Sebagai Ucok
8. Ririn Ekawati Sebagai Dr. Fatimah
Pembukaan
Film yang disutradarai oleh Ari
Sihasale ini mengambil lokasi di Tiam, Kabupaten Lany Jaya, Papua. Film
ini menceritakan mengenai pendidikan, kebudayaan, dan perekonomian di Papua
dengan fokus pada kehidupan Mazmur.
Isi
"…hari ini, hari ini, harinya
tuhan
…Mari kita, mari kita bersuka cita
Dendang Mazmur bersama Thomas saat
pergi ke rumah Pendeta dikarenakan belum adanya guru pengganti yang bersedia
mengajar mereka. Cakrawala pagi yang begitu indah, burung-burung menari
diantara dedaunan pohon yang rindang, gunung-gunung yang merengkuh
desa nan asri, dan jalanan yang dipenuhi dengan tapak kaki mungil anak-anak
yang berlarian dengan bebas. Hari itu merupakan sejarah yang tak kan ia
lupakan. Mazmur menemani ayahnya (Balcius) untuk menjual merpati ke desa
tetangganya. Setelah mendapatkan uang dari penjualan merpati, ayah Mazmur
mengajak ia dan Thomas untuk membeli baju bola. tetapi kemudian diketahui bahwa
uang yang digunakan ternyata palsu. Mengetahui hal ini ayah Mazmur
yang bernama Balcius ini sangat kesal sehingga pada malam harinya ia
mabuk-mabukkan.
Hal ini berlanjut hingga keesokan
harinya, merasa tak senang Balcius memulai perkelahian dan terjadi baku hantam
dengan orang yang mengenalkan dirinya dengan pembeli kemaren. Mazmur
bertanya-tanya kenapa ayahnya melakukan ini, ayahnya menjawab jadi lelaki harus
pemberani. ketika Mazmur dan ayahnya sampai di jembatan untuk menyebrang.
terlihatlah dua lelaki yang baru saja dipukul oleh ayah Mazmur membawa busur
panah. Mazmur ketakukan tetapi ayahnya ingin membuatnya mengerti lelaki harus
pemberani maka ayahnya melangkah maju. Dikarenakan yang dipukuli tadi merasa
sakit hati dan telah memutuskan balas dendam. Akhirnya ketika Balcius menghadap
tepat ke arah anaknya, maka ia melepaskan panahnya tepat mengenai
punggung Balcius. Mazmur terdiam kaku, air matanya mulai menetes, bibirnya
gemetar dan ia mendekati ayahnya yang sudah tak bernyawa.
Mazmur yang menjadi saksi mata langsung terjun ke sungai karena sang pembunuh telah membusurkan panah ke arah dirinya. keesokan harinya Mazmur membuntuti ibunya ke hutan untuk melihat apa yang dilakukan ibunya. Mazmur langsung meneteskan air matanya ketika ia melihat ibunya memotong jari telunjuknya untuk mengungkapkan kesedihan atas kehilangan Balcius. Ketika seorang wanita kehilangan kerabat atau suaminya maka ia harus memotong jarinya sesuai yang diatur dalam tradisi suku tersebut.
Dengan adanya kematian ayah Mazmur
menjadi tanda yang disinyalir sebagai bentuk mulainya peperangan antar suku.
Mereka meminta kepada pembunuh ayah Mazmur untuk membayar denda 300 Milyar dan
200 babi. Namun hal ini bisa ditolak oleh Micheal, adik (ayah Mazmur) yang
menginginkan perdamaian. Hal itu tak berlangsung lama, ketika Mazmur mengantar
Micheal kembali pulang ke Jakarta bersama istrinya (mama Vina) terjadi
penyerangan hingga mengakibatkan tetua adat Pak Yakob tertusuk panah dan ketika
mereka pulang ternyata rumah mereka telah menjadi sasaran pembakaran oleh suku
tetangga, tersulut emosi ayah Thomas yang juga merupakan adik Blasius akhirnya
membalaskan dendam dengan cara membumi hanguskan tempat tinggal suku yang telah
membakar rumah mereka.
Perang tak terelakkan, banyak
korban jiwa yang akhirnya meninggal termasuk ayah Thomas, dan ayah Agnes yang
merupakan pembunuh ayah Mazmur. Dokter Fatimah menolak mngobati mereka karena memang
pada awalnya Dokter tersebut menentang adanya pertarungan antar suku. Hal ini
membuat Thomas dan Agnes merasa kecewa dengan sikap dokter tersebut hingga
meneriakinya dengan sebutan jahat. Mazmur merasa sangat marah dan akhirnya
menuju ke tempat kericuhan. Mazmur melihat kedua suku saling menyerang
menggunakan busur panah. Didalam kekalutannya, Mazmur sontak bernyanyi diikuti
teman-temannya yang akhirnya membuat peperangan berhenti total.
Perang telah berhenti tetapi guru pengganti belum kunjung datang. Akhirnya pendeta Samuel berusaha menjadi guru sementara mereka. Namun hingga akhir film, Mazmur beserta teman-temannya masih menunggu kedatangan sosok guru pengganti.
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
Film ini cocok untuk mengenal lebih
jauh pendidikan dan kebudayaan di pedalaman papua, dan film ini mampu
menonjolkan keindahan alam di Tiam, kabupaten Lany, Papua.
Kekurangan :
Film kurang menonjolkan pendidikan
atau suatu bahasan yang menjadi topik yang ingin diangkat. Sedikitnya
penjelasan mengapa yang dilakukan Mazmur pada saat kericuhan harus
bernyanyi.
Penutup
Film ini mengajarkan kita sebuah
fakta bahwa sukarnya menjalani kehidupan di pedalaman papua. Sebagai penghasil
emas terbesar di Indonesia, mereka merasa dianak tirikan oleh pemerintah mereka
sendiri. Hidup dengan kekayaan alam yang melimpah ruah tak lantas membuat
mereka dapat merasakan indahnya pendidikan dan teknologi. Wajar saja mereka mendeklarasikan
untuk membubarkan diri dari NKRI. Kita yang belum pernah
menjejakkan kaki disana sangat cocok untuk menonton film ini.
Thanks for reading guys....
Assalammualaikum
BalasHapusTulisan author sangat bagus dan menginspirasi, isinya jelas, tepat dan singkat. Hanya saja terdapat kalimat yang kurang pas serta huruf yang kurang tepat yaitu "Namun hal ini bisa ditolak oleh Micheal" lebih bagus lagi jika kalimatnya "Namun hal ini ditolak oleh Michael"
Semangat author ditunggu karyanya yang lain