Data/ Identitas film
Judul film : School Of
Rock
Sutradara : Richard
Linklater
Penulis naskah : Mike White
Produser : Scott Rudin
Tanggal rilis : 03 Oktober
2003 dan 06 Februari 2004 rilis di Indonesia
Durasi : 109 menit
Negara : Amerika
Serikat
Bahasa : Bahasa
Inggris
Pemeran :
·
Jack
Black sebagai Dewey Finn (penyanyi utama, gitaris)
·
Mike
White sebagai Ned Schneebly (teman sekamar dan teman akrab Dewey)
·
Sarah
Silverman sebagai Patty Di Marco (pacar Ned)
·
Joan
Cusack sebagai Rosalie Mullins (kepala sekolah)
·
Miranda
Cosgrove sebagai Summer Hathaway (ketua kelas dan manager band)
·
Rebecca
Julia sebagai Katie (pemain bass)
·
Kevin
Alexander Clark sebagai Freddy (pemain drum)
·
Robert
Tsai sebagai Lawrence (pemain keyboard)
·
Joey
Gaydos Jr. sebagai Zack Mooneyham (lead guitar)
·
Adam
Pascal sebagai Theo (vokalis, gitar)
·
Maryam
Hassan sebagai Tomika (penyanyi kedua, lead choir)
School of rock merupakan kisah tentang seorang gitaris
(Dewey finn) yang bercita-cita menjadi bintang rock namun dikeluarkan dari bandnya.
Kemudian ia menyamar menjadi seorang guru pengganti dan membentuk band dari
siswa kelas lima yang diajarkannya untuk mengikuti perlombaan musik rock agar
ia dapat membayar sewa apartemennya. Film ini berasal dari Amerika Serikat yang
bergenre film musik komedi yang disutradarai oleh Richard Linklater, seorang pembuat film, penulis naskah dan pemeran
Amerika yang dikenal atas film-filmnya yang menyoroti
budaya pinggiran kota.
Cerita dalam film ini diawali dengan penampilan Dewey
diatas panggung bersama bandnya. Keesokan harinya, Ned Schneebly teman satu
apartemen Dewey meminta agar Dewey membayar sewa apartemennya. Sebenarnya Ned
tidak enak kepada Dewey, namun bagaimana lagi Ned juga dipaksa oleh Patty
(kekasih Ned). Bersamaan dengan itu,ia pun dikeluarkan dari grup band nya yang
dinilai terlalu fanatik dan teman bandnya sudah mendapatkan penggantinya. Ia
kecewa, depresi, dan ia merasa disabotase oleh teman bandnya.
Demi bertahan hidup, dewey menjual gitarnya,namun
tidak laku. Akhirnya ia menerima telepon dari kepala sekolah yang sedang
mencari Ned untuk menjadi guru pengganti. Dewey pun tergiur dengan tawaran
pekerjaan tersebut lalu ia menyamar menjadi Ned agar bisa bekerja sebagai guru
pengganti di sekolah tersebut.
Disinilah kekonyolan dimulai. Dewey yang menyamar
menjadi Ned, mengajar dengan seenaknya. Ia hanya datang, duduk, dan menantikan jam
pelajaran berakhir. Hingga akhirnya ia melihat anak didiknya bermain musik, dan
ia pun kembali bersemangat.
Dewey kemudian mendapat ide untuk membentuk sebuah
band rock bersama murid-muridnya dengan membuat sebuah projek kelas musik rock.
Lalu dia melakukan apa yang sudah direncanakannya, ia memperkenalkan musik rock
kepada anak didiknya dan merekrut mereka untuk membentuk sebuah band rock lengkap
dengan sistem menejemennya. Dewey menipu anak didiknya dengan mengatakan bahwa
ini adalah projek sekolah dan mereka dilarang untuk memberitahu projek ini
kepada siapapun, termasuk teman, guru, orangtua, bahkan kepala sekolah.
Projek yang dilakukan Dewey tidak berjalan mulus.
Banyak masalah yang harus ia hadapi, berawal dari merayu anak didiknya untuk
mengikuti projek ini. Kemudian ketika pendaftaran, mereka tidak diperbolehkan
untuk mengikuti festival tersebut dan masalah
terbesar yang ia hadapi adalah ketika sekolah dan orangtua murid mengetahui
siapa sebenarnya Dewey. Dewey pun kembali down merasa mimpinya untuk
memenangkan festival tersebut kandas.
Anak muridnya
yang sudah terlanjur jatuh hati kepada Dewey dan musik rock, memutuskan bahwa
band mereka, school of rock harus tetap tampil di festifal tersebut. Lalu
mereka pun membuat rencana. Mereka menjemput Dewey untuk menyelesaikan projek
yang sudah dilaksanakan. Dewey terharu, ia pun kembali bersemangat untuk
mengikuti festifal tersebut. Kemudian mereka menentukan lagu yang akan mereka
bawakan dan sepakat untuk membawa lagu yang diciptakan Jack. Meskipun tidak
menang, tetapi mereka diminta untuk menyanyikan sebuah lagu lagi. Tampil
dihadapan orangtua murid dan penonton lainnya tidak membuat mereka gerogi.
Diakhir cerita, sekolah tersebut membuka ekstrakulikuler musik.
Di film ini Dewey berhasil memainkan perannya yang
jenaka. Selain itu juga dewey sebagai seorang rocker tidak menjadi peran yang
mengganggu, meskipun ia seorang yang urakan, masa bodo dan pemberontak namun ia
juga digambarkan perduli kepada masalah anak-anak dan juga mau membantu siapa
saja termasuk tokoh kepala sekolah yang kaku dan penuh beban (Joan Cusack).
Peran Dewey ini menunjukkan bahwa rock yang dikatakan dekat dengan narkoba,
pakaian mencolok dan kata-kata yang tidak baik itu tidaklah benar. Rock itu
seni yang berasal dari dalam. Rock itu unik dengan ciri khas yang dimilikinya.
Tidak hanya itu, Richard Linklater sebagai sutradara
dalam film ini, tidak hanya menonjolkan pemeran utamanya saja, ia juga
memberikan kesempatan kepada cast anak-anak untuk turut bersinar: Miranda
Cosgrove sebagai Summer, anak yang ambisius dan selalu ingin menjadi bos. Joey
Gasdos sebagai Zack, anak pemalu tetapi jago bermain gitar. Kevin Clark sebagai
Freddy, anak yang selalu di bully tetapi jago bermain drum. Rebecca Brown
sebagai Katie, anak pendiam tetapi berbakat bermain bass. Robert Tsai sebagai
Lawrance, anak terkucil dan yang paling cool diantara yang lainnya namun
berbakat bermain keyboard. Maryam Hassan sebagai Tomika, anak yang tidak
percaya diri namun memiliki suara yang merdu. Dan semuanya yang lain, yang
berperan sebagai keamanan, paduan suara, dan asisten semuanya ikut bersinar.
Film ini menunjukkan bagaimana musik itu, bahkan rock
itu. Dari film ini dapat kita ambil hikmahnya , bahwa dari film ini kita
sebagai calon guru tidak hanya menyampaikan materi saja namun juga harus
memahami karakter anak didiknya, menyampaikan materi dapat dengan apa yang
mereka sukai. Hanya saja dalam film ini, kurang sesuai dengan pendidikan yang
terdapat di Indonesia. Di Indonesia kita tidak dapat menerapkan yang ada dalam
film ini, menghilangkan pelajaran wajib, digantikan dengan pelajaran tambahan.
Film ini juga tidak sesuai dengan kurikulum yang ada di Indonesia.
Resensi by Suhartini
0 komentar:
Posting Komentar