Sabtu, 09 Juni 2018

Freedom Writers II


RESENSI
THE FREEDOM WRITERS
By: Ridho Hasian Pasaribu


Identitas Film:
Film : Freedom Writers
Sutradara: Richard LaGravenese.
Produksi: Paramount Pictures.
Penulis Naskah: Richard LaGravenese.
Tahun: 2007.
Dibintangi oleh:
1. Hilary Swank sebagai Erin Gruwell
2. Scott Glenn sebagai Steve Gruwell
3. Imelda Staunton sebagai Margaret Campbell
4. John Benjamin Hickey sebagai Brian Gelford
5. Patrick Dempsey sebagai Scott Casey
6. April Lee Hernandez sebagai Eva Benitez
7. Mario sebagai Andre Bryant
8. Vanetta Smith sebagai Brandy Ross
9. Jaclyn Ngan sebagai Sindy Ngor
10. Kristin Herrera sebagai Gloria Munez
11. Jason Finn sebagai Marcus
12. Gabriel Chavarria sebagai Tito
13. Hunter Parrish sebagai Ben Daniels
14. Giovonnie Samuels sebagai Victoria
15. Deance Wyatt sebagai Jamal Hill
16. Antonio Garcia sebagai Miguel
17. Sergio Montalyo sebagai Alejandro Santiago
18. Robert Wisdom sebagai Dr. Carl Cohn
19. Pat Carroll sebagai Miep Gies
20. Chil Kong sebagai Store Owner

Pembukaan
The Freedom Writers merupakan sebuah film yang disutradari oleh Richard Lagravenes dan diproduksi oleh Paramount Pictures pada tahun 2007. Sebuah film yang diambil dari suatu kisah nyata, perjuangan seorang guru Bahasa Inggris di wilayah New port beach, Amerika Serikat. Film ini dibuat berdasarkan buku harian murid-murid di ruang 203 Woodrow wilson high school.Dikisahkan, Erin Gruwell, seorang wanita idealis berpendidikan tinggi, datang ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris untuk kelas khusus anak-anak korban perkelahian antargeng rasial.  Misi Erin sangat mulia, ingin memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak bermasalah yang bahkan guru yang lebih berpengalaman pun enggan mengajar mereka.
Isi
Pada tahun 1994 Erin Gruwell mulai mengajar pada kelas ruang 203 di Woodrow  wilson high school di Long Beach, California. Dia adalah seorang guru Bahasa Inggris yang ditugaskan di antara para murid-murid dengan kemampuan terendah di sekolah, dimana murid-muridnya tersebut sangat beragam ras. Mereka terdiri dari asia, latin, kulit putih dan kulit hitam. Murid-murid itu pun sebenarnya tidak menginginkan untuk bisa sekolah, namun karena kewajiban distrik dari integrasi mengakibatkan mereka bersekolah.Sekolah Woodrow Wilson high school sendiri tadinya merupakan sekolah yang sukses. Sekolah ini banyak  melahirkan murid-murid yang berprestasi, sebelum akhirnya terjadinya kerusuhan antar ras di Amerika pada tahun 1992 tepatnya di Los Angles. Kerusuhan itu mengakibatkan kurang lebih 50 orang tewas dengan kerugian US$ 1 Billion.
Pada awal kedatangan Erin Gruwell, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya. Mereka sangat sentimen terhadap orang berkulit putih.Mereka menganggap bahwa Erin Gruwell tidak mengerti apapun mengenai kehidupan mereka yang keras, kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana caranya mereka ”selamat” dari kekerasan. Dimana kekerasan yang sering terjadi ini mengatas namakan “ras”.
Di saat awal ia mengajar, Erin Gruwell mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajarannya karena murid-muridnya sering berkelahi di kelas dan di sekolah juga sering terjadi kerusuhan antargeng. Saat itu ia baru menyadari, perang antargeng yang terjadi di kota juga terbawa sampai ke dalam kelasnya. Di dalam kelas, murid-muridnya duduk berkelompok menurut ras masing-masing.Tak ada seorang pun yang mau duduk dikelompok ras yang berbeda.Kesalahpahaman kecil yang terjadi di dalam kelas dapat memicu perkelahian antarras.Murid-murid Erin Gruwell bukanlah murid biasa.Mereka disebut murid yang tidak dapat diajar serta tidak memiliki etika.Mereka adalah anak-anak yang tumbuh dari lingkungan yang penuh kekerasan.Mereka dengan ras-nya masing-masing, setiap harinya harus bertahan hidup dan mempertahankan daerahnya masing-masing.Itu merupakan tantangan tersendiri bagi Erin Gruwell untuk menghadapinya.

Keadaan didalam kelas mulai berubah.Saat suatu hari beredarnya sebuah karikatur yang menggambarkan seorang black African-American yang memiliki mulut yang tebal.Gambar itu berhubungan dengan salah satu murid yang bernama "Sharaud", yang tampaknya bertekad untuk membuat hidupnya sengsara. Ia telah dipindahkan ke Woodrow  wilson high school dari SMA-nya yang lama. Disana ia diduga mengancam gurunya dengan sebuah senapan. Gambar tersebut beredar di kelas yang kemudian pada akhirnya diketahui oleh Erin Gruwell.Ia menjadi sangat marah pada saat itu. Ia kemudian membandingkan gambar karikatur tersebut dengan gambar karikatur orang yahudi dengan hidung besarnya. Ia bercerita bahwa gambar itu beredar saat terjadi peristiwa Holocaust/sjoa. Namun pada saat ditanya apa yang dimaksud Holocaust, ternyata hanya satu murid yang tahu mengenai apa Holocaust itu (cowok berkulit putih). Berbeda saat ketika mereka ditanya, apakah mereka pernah di tembak?hampir seluruh murid-muridnya mengacungkan tangan keatas. Akhirnya dari kejadian itu, Erin Gruwell mengubah caranya mengajar dengan mulai mendekati muridnya dan mengajarkan pada mereka mengenai toleransi.

Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Erin Gruwell.Mulai dari pihak sekolah yang rasis, mereka tidak mendukung kreatifitas Erin Gruwell dalam sistem mengajarnya.Hingga disusul oleh pihak suami dan ayahnya. Agar diterima oleh murid-muridnya, Erin Gruwell mencari cara untuk melakukan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat. Demi murid-muridnya inilah, Erin Gruwell sampai memiliki 3 profesi selain menjadi guru, demi mencari tambahan untuk mengajar murid-muridnya di akhir pekan. Namun, sejak Erin Gruwell disibukkan dengan pendekatan terhadap murid-murid didiknya dan bekerja paruh waktu, timbul masalah baru, ia diceraikan oleh suaminya. Hingga pada akhirnya, ayahnya yang semula tidak mendukung, berbalik mendukung pekerjaan Erin Gruwell ini.
Namun  Erin Guwell tidak mudah menyerah, ia membelikan buku-buku baru tentang kehidupan geng yang lekat dengan keseharian mereka. Ia mendapatkan uang dari kerja sampingannya. Setiap muridnya  mendapatkan buku The Diary of Anne Frank dan Zlata’s Diary : A Child’s Life in Sarajevo. Anne Frank adalah seorang gadis remaja yang merupakan korban Holocaust, Anne menuliskan setiap kejadian dalam hidupnya disebuah diary.Anne Frank dan keluarganya sampai mengungsi ke Amsterdam Belanda, mereka menghindari kejaran dari Nazi Jerman.Peristiwa yang terjadi adalah pembantaian terhadap kelompok Yahudi di Eropa.Peristiwa ini merupakan perang dunia II oleh Nazi Jerman.Begitu pun juga dengan Zlata.ia juga harus berjibaku dengan kekerasan di sekelilingnya. Buku-buku yang digunakan Erin Gruwell untuk mendidik murid-muridnya dalam film ini, semuanya merupakan buku yang benar-benar ada. Erin memberikan buku-buku itu pada murid-muridnya supaya mereka dapat belajar. Erin mengajarkan bahwa ada banyak orang lain dibelahan bumi ini, mengalami hal yang sama bahkan lebih kejam daripada apa yang pada saat ini mereka hadapi.
Erin juga membawa murid-muridnya mengunjungi Museum Toleransi. Disana murid-muridnya belajar mengenai toleransi, hal ini  berkaitan hidup dengan mereka yaitu beraneka ragam suku, agama dan juga ras. Pada saat masuk setiap orang akan diberikan sebuah foto anak kecil dan saat keluar dari museum, mereka akan mengetahui apakah anak tersebut selamat atau mati.

Suatu hari murid-murid Erin Gruwell menginginkan untuk bisa menghadirkan Miep Gies.Ia adalah seorang wanita yang memberikan perlindungan kepada keluarga Anne Frank semasa perang dunia II dari kejaran Nazi Jerman. Miep Gies masih hidup dan tinggal di Amsterdam Belanda. Untuk mendatangkan Miep Gies dari Belanda ke Amerika, murid-muridnya mengumpulkan dana dengan membuat bazaar di sekolahnya. Akhirnya akibat usaha keras murid-muridnya, Miep Gies pun dapat datang ke Amerika. Sebelum mendatangkan Miep Gies, Erin Gruwell telah menugaskan murid-muridnya untuk menulis surat ke Miep Gie. Surat-surat dari murid-muridnya itupun telah dikirimkan Erin dan telah di baca oleh Miep Gies, sebelum ia datang ke Amerika. Murid-muridnya akhirnya bisa bertemu langsung, berdialog dan sharing dengan wanita itu.Apa yang dilakukan Erin sangatlah mengagumkan. Namun sayang, peraturan disekolah mengakibatkan Murid-murid Erin terpisah pada kelas selanjutnya. Keinginan untuk terus diajar olehnya sang guru ditentang oleh pihak sekolah, karena Erin Gruwell dianggap masih guru baru. Namun karena perjuangannya yang gigih, akhirnya Erin Gruwell bisa mengajar murid-muridnya sampai akhir.
Erin Gruwell mengadakan suatu proyek.Murid-muridnya diminta untuk menuliskan isi dari diary mereka ke komputer. Tulisan itu akan di jadikan sebuah buku dan diterbitkan. “Murid-murid Erin” menyebut diri mereka adalah Freedom Writers.Bahwa dengan menulis, mereka bisa merubah diri mereka sendiri, keluarga dan lingkungan mereka, bahkan bisa merubah dunia. Bersama Erin, mereka akhirnya membentuk sebuah yayasan bernama Freedom Writers Foundation. Yayasan itu bergerak untuk memberikan metode pembelajaran yang lebih baik di sekolah berdasarkan toleransi. Dari diary murid-murid ruang 203 itulah lahir buku The Freedom Writers’s Diary dan film Freedom Writers.   

Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
Film ini sangat cocok untuk motivasi seorang guru dalam mengajar, setiap tantangan yang di lalui akan membuat kita paham akan makna dari mulianya seorang guru. Film ini juga memberikan kita banyak ide tentang cara dan metode yang efektif dalam menyampaikan ilmu pengetahuan.
Kekurangan:
Film ini sangat tidak cocok untuk di tonton oleh anak-anak karena terdapat b            eberapa adegan kekerasan serta adegan-adegan yang di boleh di lihat oleh anak-anak.
Penutup
Film ini mengajarkan tentang hebatnya seorang guru dalam menjalankan profesinya, tidak peduli terhadap banyaknya persoalan murid yang dihadapi serta dari kehidupan pribadi sendiri, guru senantiasa selalu professional serta semangat dalam mengemban amanah yang di tanggungnya.
Penulis:


5 komentar:

  1. cerita ini mampu menginsiprasi guru dalam melakukan metode pengajaran, sehingga perbedaan dapat dipersatukan.

    BalasHapus
  2. cerita ini mampu menginsiprasi guru dalam melakukan metode pengajaran, sehingga perbedaan dapat dipersatukan.

    BalasHapus
  3. Ceritanya bagus, sangat menginspirasi terutama untuk para guru muda. I like This

    BalasHapus
  4. Sangat menginspirasi dalam dunia pendidikan, sistem mengajar sangat bagus dan kreatif. dan setelah memebaca tulisan ini,ada sedikit kata yang tertinggal Ex :bag.kekurangan, "adegan kekerasan serta adegan-adegan yang di boleh di lihat oleh anak-anak",mestinya "yang tidak boleh dilihat. keseluruhan film ini sangat menginspirasi.tetap semangat dalam berkarya ^-^

    BalasHapus
  5. Sangat menginspirasi dalam dunia pendidikan, sistem mengajar sangat bagus dan kreatif. dan setelah membaca tulisan ini,ada sedikit kata yang tertinggal Ex :bag.kekurangan, "adegan kekerasan serta adegan-adegan yang di boleh di lihat oleh anak-anak",mestinya "yang tidak boleh dilihat. keseluruhan film ini sangat menginspirasi. Tetap semangat dalam berkarya ^-^

    BalasHapus