Jumat, 01 Juni 2018

KEINDAHAN DARI UJUNG TIMUR INDONESIA

“KEINDAHAN DARI UJUNG TIMUR INDONESIA”
Jaya Pura adalah ibu kota dari provinsi Papua, dan merupakan kota yang terletak paling timur di Indonesia atau di ujung timur Indonesia. Jaya berarti kemenangan dan Pura yang berarti kota, dengan itu jaya pura dijuluki dengan kota kemenangan. Kota Jaya Pura juga di kenal sebagai “ Hongkong diwaktu malam”, dikarenakan pada saat malam hari kota Jaya Pura penuh dengan cahaya dan sangat indah, bukit-bukit bermandikan cahaya dari lampu rumah-rumah penduduk dan di jalan-jalan tampak terang oleh cahaya dari lampu kendaraan yang lewat. Jaya Pura memiliki keindahan alam yang luar biasa terutama pada pantainya, Disana pantainya lebih asri. Selain Raja Ampat yang sudah mendunia, ada juga wisata yang baru dan tak kalah hitsnya dibandingkan raja ampat yaitu, Pantai Base G, Pantai Dok 2, Pantai Harlem, Pantai Tablanusu, Pantai Hotelkamp, Pantai Pasir 2 Jayapura, Pantai Pasair 6, Pantai Hamadi. Selain pantai ada juga tempat wisata yang tak kalah terkenalnya dijayapura yaitu Air Terjun Cyclop Sentani, Teluk Youtefa, Kali Biru Genyem Jaya Pura, Danau Imfote, Danau Sentani, Bukit Teletabis, Pesawat Tengah Hutan, dan masih banyak lagi tempat wiasata yang menarik dan indah di Jaya Pura. Selain akan Keindahan alamnya, di Jaya Pura juga sangat terkenal akan budayanya.
Budaya yang ada di Jaya Pura terkenal dengan banyaknya suku Pedalaman. Jaya Pura juga memiliki beberapa kebudayaan seperti tarian cendrawasih, tarian mambri, dan lainnya. Rumah adat suku Pedalaman yang terkenal yaitu rumah honay, rumah yang terlihat seperti jamur. Rumah honay memiliki dinding yang terbuat dari bambu sedangkan atapnya terbuat rumput lalang. Rumah ini memiliki tinggi 4 meter dan luasnya sekitar12-16 meter. Uniknya lagi, rumah honay tersebut tidak tembus oleh hujan, rumah tersebut kokoh dengan rumput lalangnya yang kuat. Agama di Jaya Pura yaitu islam dan kristen, tetapi yang lebih mendominasi di Jaya Pura yaitu kristen, sehingga daerah tersebut dijuluki sebagai tanah injil.
Peradaban masyarakat tradisional di Papua sangatlah kental akan adatnya, dan juga  suku Pedalaman yang tidak  peduli dengan adanya pendidikan, ini selaras dengan pendapat Kak Siddiq salah satu kontingen IAIN fattahul Muluk, menurut beliau pendidikan di Papua itu sendiri sangatlah minim sekali, karena masih banyak daerah pelosok yang tidak mengenyam pendidikan. Papua yang kaya akan sumber daya alamnya membuat mereka merasa cukup, tetapi tertinggal oleh pendidikannya itu sendiri. Berbeda dengan di Jaya Pura, pendidikannya sudah cukup bagus dan lengkap. Seperti SD, SMP/MTS, SMA/ MA dan universitasnya. Salah satunya yaitu IAIN Fattahul Muluk
IAIN Fattahul Muluk baru saja diresmikan pada tanggal 9 April 2018, yang mana sebelumnya STAIN Fattahul Muluk. IAIN Fattahul Muluk memiliki 2 fakultas dan 4 jurusan saja, yaitu fakultas tarbiyah (Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), fakultas Syariah (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah dan Ekonomi Syariah Muamalah).
Dengan adanya kegiatan PW PTK ke 14 di UIN SUSKA Riau ini membuat para perwakilan Jaya Pura senang, karena dapat memperkenalkan budaya serta tradisi yang ada di daerah mereka. Salah satunya yaitu rumah adat honay yang terbuat dari bambu dan rumput lalang yang menunjukkan khas dari Papua tersebut. Bambu-bambu tersebut dibawa langsung dari daerah asal mereka. Kak Siddiq berpendapat bahwa  kampus UIN SUSKA Riau terlihat seperti kubah masjid, sehingga beliau berfikir awalnya itu memang masjid. Sangat berbeda sekali di kampus mereka, menurut beliau kampus UIN SUSKA sangat identik dengan islam, dari gedung-gedungnya seperti kubah masjid hingga mahasiswanya yang banyak memakai baju gamis. Bangunan yang ada di Riau ini khususnya Pekanbaru menurut beliau sangat bagus.







Kontingen IAIN Fattahul Muluk



0 komentar:

Posting Komentar