PONTIANAK BUMI KHATULISTIWA
Kota Pontianak
adalah ibu kota provinsi Kalimantan Barat, yang merupakan salah satu provinsi
di indonesia. Kota Pontianak berada
tepat di 00 garis khatulistiwa, sehingga kota tersebut terkenal dengan bumi
khatulistiwa. pontianak merupakan salah satu kota di indonesia yang dilalui
garis khatulistiwa. Kota yang dilalui oleh garis khatulistiwa lainnya yaitu
seperti di kota Riau tepatya di daerah Dusun Tua Kab.Pelalawan dan di Lipat
Kain Kab. Kampar, perlintasan Riau-Sumatera Barat di Kab.50 kota, dan
lain-lainnya. Pontianak sebagai penanda bumi khatulistiwa mendirikan sebuah tugu khatulistiwa di
Sintani bagian utara kota Pontianak, yang merupakan tonggak garis ekuator yang
di bangun pada tahun 1928 oleh seorang ahli geografi yang berasal dari belanda.
Setiap 2 tahun sekali tepatnya tanggal 21-23 maret dan 21-23 september akan ada
peringatan titik kulminasi matahari di tugu khatulistiwa. saat jam 12.00 siang,
pada saat itu matahari akan berada tepat di atas kepala, sehingga siapapun baik
orang maupun benda yang berdiri di sekitar tugu khatulistiwa tidak akan
memiliki bayangan, dan akan muncul kembali 1 menit setelahnya. Bahkan uniknya lagi, pada saat kejadian tersebut jika telur di letakkan dengan posisi berdiri di
pelantaran tugu, maka telur tersebut akan tetap berdiri dan tidak
menggelinding.
Pontianak
memiliki sejarah tentang asal usul pemberian nama pontianak. nama pontianak berasal dari nama hantu perempuanyaitu
kuntilanak. kisah ini diceritakan oleh kakak-kakak dari kontingen IAIN
Pontianak yang menampilkan drama tentang kisah tersebut pada saat pentas seni
yang diselenggarakan PW PTK di UIN SUSKA Riau. Diceritakan bahwa ketika Syarif
Abdurrahman bersama rombongan menyisir hutan untuk mencari tempat yang
dijadikan sebagai tempat
pemukiman. Saat merekaberadadidaerah pertemuan sungai Kapuas Kecil, sungai
Kapuas Besar dan sungai Landak, para rombongan diganggu oleh suara jeritan dan
tangisan mengerikan yang datangnya dari arah tengah hutan yang diduga berasal
dari makhluk astral, yaitu kuntilanak. banyak anggota rombongan yang merasa
ketakutan daningin segera menyelesaikan pekerjaan kemudian pulang. Disebabkan
gangguan yang dialami oleh para rombongan, Syarif Abdurrahman merasa bahwa
suara-suara itu sangat mengganggu rombongannya dan menghambat pekerjaanmereka.
Dengan inisiatifnya, Syarif Abdurrahman membawa meriam ke hutan dan menembakkan
meriam tersebut kearah sumber suara, kemudian
suara-suara mengerikan tersebut berangsur-angsur menghilang sehingga pekerjaan
dapat dilakukan dan para rombongan merasa tenang.
Peristiwa
tersebut dijadikan salah satu tradisi didaerah pontianak yang disebut festival
meriam karbit, yang dilakukan di sungai Kapuas. Adapun kebudayaan melayu lainnya seperti zikir hadrah, tari zapin,
tanjidor, khitaman al-qur’an, pertunangan, pernikahan, dan lain sebagainya. Selain
tradisi melayu terdapat juga budaya dan tradisi dari tionghoa, seperti
barongsai, cap go meh, dan atraksi naga, dan juga tradisi dari dayak yaitu
gawai dyak atau naik bango. Banyaknya budaya
dan tradisi yang ada di pontianak ini dikarenakan kota pontianak yang didominasi oleh etnis melayu, tionghoa dan
dayak. Kota pontianak mayoritas beragama islam kurang
lebih 75% dan sisanya memeluk agama lainnya. Mata pencaharian kota pontianak sebagian besar dalam bidang perindustrian, pertanian, dan
perdagangan.
Pendidikan di kota Pontianak sudah mulai baik. Windu Arif Habibi salah satu anggota kontingenIAIN Pontianak mengatakan,
”pendidikan dipontianak, seperti SD, SMP/MTS, SMA/MA, untuk di kotanya sudah
cukup bagus. akan tetapi untuk di daerah terpencil dan sekitarannya kalimantan
barat masih kurang baik, dari segi fasilitas maupun tenaga pendidiknya”. Dengan
keterbatasan jarak rumah kesekolah, membuat anak-anak di kalimantan barat harus
menginap di rumah saudaranya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut disebabkan
akses jalan yang sangat kurang memadai dan jarak yang juga cukup jauh dari
sekolah. Banyak daerah terpencil di Kalimantan Barat yang hanya memiliki satu
sekolah saja dalam satu desa misalnya SD, jika mereka ingin melanjutkan sekolah
kejenjang selanjutnya maka harus melanjutkannya di desa lain. Berkemungkinan disebabkan
oleh kurang meratanya alokasi pendidikan, serta kurangnya kepedulian dari pihak
perangkat desa. Universitas yang ada di kota Pontianak kurang lebih terdapat 20 universitas, baik negeri maupun swasta. Salah
satu nya yaitu Institut Agama Islam Negeri Pontianak (IAIN Pontianak). IAIN
Pontianak merupakan salah
satu kontingen pramuka yang mengikuti PW-PTK yang di adakan di UIN SUSKA Riau.
0 komentar:
Posting Komentar