Jumat, 08 Juni 2018

HINDI MEDIUM II


RESENSI FILM HINDI MEDIUM


Judul Film       : Hindi Medium
Tahun Rilis      : 2017
Negara             : India
Bahasa             : Hindi
Sutradara         : Saket Chauhary
Produser          : Krishan Kumar, Dinesh Vijan Bhushan Kumar
Durasi Film     : 2 jam 13 menit

Pemeran Film :
   1.      Irrfan Khan (Raj Batra)
   2.      Saba Qamar (Mita)  
   3.      Deepak Dobriyal (Shyam Prasad)
   4.      Sumit Gulati (Chotu)
   5.      Dishita Shegal (Pia Barta)
   6.      Vijay Komar Dogra (MLA’s P.A)
   7.      Tillotama Shome (Consultant)

Pendahuluan
Film ini menceritakan tentang perjuangan sepasang orang tua yang menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anak nya. Hal ini mereka lakukan karena tidak ingin melihat anak nya sama seperti orang tuanya yang tidak memiliki pendidikan yang bagus. oleh Karena itu untuk mewujudkan keinginannya tersebut mereka melakukan segala cara agar anak merka dapat diterima di sekolah terbaik di temapat nya.


Sinopsis
Raja Batra memiliki istri yang bernama Mita. Raja Batra dan istrinya memiliki bisnis toko pakaian bridal wears yang sukses di Chandni Chowk, Delhi. Raja Batra dan istrinya adalah orang kaya. Tetapi, mereka tidak berpendidikan tinggi dan bahkan mereka pun tidak lancar berbahasa inggris. Raja Batra dan istrinya memiliki seorang anak perempuan yang bernama Pia berusia 5 tahun.
Mita ingin putrinya memiliki pendidikan yang tinggi agar putri mereka tidak seperti orang tuanya yang tidak memiliki pendidikan tinggi. Mita bersikeras agar Pia bisa bersekolah yang bagus di swasta dan memiliki pendidikan yang bagus. Mita mencari sekolah teratas yang ada di Delhi. Kemudian Mita dan suaminya mengunjungi ke 5 sekolah tersebut dan menjalani prosedur penerimaannya.
Mita ingin anaknya masuk ke sekolah Delhi Grammar School. Sekolah Delhi Grammar School ini mempunyai persyaratan bahwa mereka yang diterima di sekolah tersebut adalah siswa yang berada tinggal dalam radius 3 km. Sehingga Mita dan suaminya pindah ke Vasant Vihar agar putri mereka diterima di sekolah tersebut.
Kemudian setelah mereka mendaftar ke Sekolah Delhi Grammar tersebut mereka baru mengetahui bahwa orang tua harus juga melakukan wawancara dan mereka tidak siap untuk itu sehingga mereka pergi ke konsultan yang mengajarkan mereka. Raj belum sepenuhnya mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan dalam sesi wawancara, sehingga putrid mereka tidak diterima di sekolah swasta manapun. Raj berusaha berbagai cara agar putrinya diterima di sekolah tersebut. Raj menemui politisi yang berpengaruh, dan berusaha menyuap kepala sekolah dengan memberikan sumbangan dan sebagainya akan tetapi usahanya tidak ada yang berhasil.
Raj merasa tertekan, gelisah tak karuan karena rencananya tidak berhasil. Saat dia sedang beristirahat di rumahnya salah satu pegawainya datang dengan memberikan manisan. Pegawainya memberikan manisan itu kepada Raj dan istrinya karena anak dari pegawai tersebut telah mendapatkan pengakuan dari Delhi Grammar School diterima di sekolah tersebut. Raj dan Mita benar-benar merasa terkejut sebab penghasilan mereka lebih banyak dari pegawainya. Kemudian mereka bertanya kepada pegawainya dan pegawainya menjelaskan bahwa putrinya mendapatkan kuota dari RTE yang diperuntukkan khusus diberikan oleh pemerintah bagi siswa yang berada di kalangan masyarakat miskin. Kemudian Raj dan istrinya membawa putrinya ke Delhi Grammar School dengan memanfaatkan kuota RTE untuk mendapatkan formulir bagi putrinya untuk dapat masuk.

Raj dan istrinya mendaftarkan anaknya dengan jalur itu dengan memalsukan beberapa dokumen. Tidak berapa lama kemudian pihak sekolah mengetahui adanya pihak-pihak yang memalsukan dokumen untuk bisa diterima di Delhi Grammar School. Pihak Delhi Grammar School kemudian mengutus salah satu perwakilannya untuk melakukan survey lapangan pada orang tua yang mengajukan lamaran dengan jalur tidak mampu. Kemudia Mita mengajak Raj untuk berpura-pura menjadi orang miskin. Mereka datang ke perkampungan kumuh dan menyewa sebuah rumah meraka juga mengubah penampilan mereka.
Awalnya mereka merasa kesulitan menyesuaikan diri tinggal di perkampungan kumuh itu. Mereka harus berjuang dengan fasilitas seadanya baik itu air, toilet umum, beras, dan lainnya. Shyam Prasad tetangga mereka yang baik dan ramah membantu mereka melalui cobaan yang mereka hadapi. Kemudian tim survey dari Delhi Grammar School datang ke perkampungan mereka. Raj dan istrinya hampir saja ketahuan akan tindakan kecurangannya. Kemudian Shyam membantu Raj dan membuat tim survey tersebut percaya kalau Raj dan Mita benar-benar orang miskin. Kemudian seiring waktu Raj dan istrinya baru mengetahui kalau anak Shyam juga mendaftarkan anaknya yang bernama Mohan bersekolah di Delhi Grammar School tersebut.
Persahabatan yang Shyam dan istrinya dengan Raj dan istrinya mereka jalani membuat Raj dan istrinya tersentuh karena Shyam dan istrinya tulus membantu mereka. Hari pemulihan pun tiba. Para orang tua dari golongan tidak mampu pun datang mencoba keuntungan mereka. Proses penerimaan pada jalur tidak mampu ini dilakukan dengan sistem undian. Pia mendapatkan keuntungan , dia diterima di sekolah tersebut sedangkan Mohan anak Shyam itu tidak diterima di sekolah tersebut. Shyam merasa sangat kecewa, dia menangis. Raj merasa bersalah karena telah mengambil hak dari anak Shyam tersebut.
Kemudian Raj dan istrinya pindah kembali ke rumah mereka di Vasant Vihar. Raj merasa sangat bersalah karena Pia mendapatkan kursi untuk bersekolah di Grammar School, sedangkan Mohan anak Shyam tidak mendapatkan kursi. Karena merasa bersalah Raj dan istrinya datang ke sekolah dimana Mohan bersekolah. Kemudian mereka menyumbangkan sejumlah uang untuk merenovasi sekolah tersebut. Karena renovasi dari sekolah tempat Mohan itu, Mohan jadi fasih berbahasa inggris sehingga membuat Shyam merasa bersyukur. Kemudian Shyam pergi menemui orang yang telah membantu sekolah ditempat anaknya.
Ketika Shyam mengetahui kenyataannya bahwa Raj lah yang telah membantu merenovasi sekolah anakmya itu, Shyam merasa sedih sekaligus marah karena hak anaknya telah diambil sama orang kaya dan dia tidak menginginkan amal yang diberikan Raj tersebut. Raj merasa bersalah kemudian dia menemui kepala sekolah Delhi Grammar School untuk menjelaskan semua yang terjadi. Tetapi, kepala sekolahnya malah menerima Pia dan tidak mengeluarkan Pia karena urusan bisnis. Akan tetapi Raj tidak terima dengan keputusan dan kebijakan yang dilakukan kepala sekolah , kemudian Raj meminta bantuan kepada salah seorang guru di sekolah Grammar School untuk melakukan “sesuatu”.

Kemudian Raj bergegas ke ruangan theater sekolah yang sedang meanampilkan bakat dari siswa Grammar School. Akan tetapi yang menampilkan bakat bukan lah siswa dari Grammar School mealinkan siswa dari sekolahnya Moohan. Dan ini merupakan rencana yang telah di atur oleh Raj dibantu oleh guru di Grammar School. Kemudian Raj naik ke pentas dan memberikan pidato tentang “keadaan sebenarnya” yang terjadi di sekolah Grammar School. Pidato yang diberikan Raj membuat beberapa orang tua menghargainya. Tetapi, karena merasa takut orang tua tersebut hanya diam saja. Kemudian Shyam dan istrinya memindahkan Pia ke sekolah Hindi di tempat Mohan belajar.
Selesai.

Kekurangan :
1   . Kekurangan pada film ini adalah orang kaya melakukan berbagai cara agar anak mereka bisa diterima di sekolah yang bagus dengan cara menyogok. Orang kaya tidak mau membaur sama orang yang tidak mampu, mereka hanya bersosialisasi dengan orang-orang kaya saja. Orang kaya kurang memiliki rasa sosial terhadap saudaranya yang lain. Orang-orang kaya berpura-pura menjadi orang miskin agar anaknya dapat diterima di sekolah bagus itu mereka tidak berpikir telah mengambil hak dari orang yang tidak mampu yang bersusah payah agar anaknya juga bisa masuk ke sekolah itu.
2    . Film ini tidak menceritakan bagaimana nasib yang dialami oleh pihak sekolah Grammar School atas kecurangannya. Serta bagaimana nasib dari pendidikan yang di terima Pia di sekolah barunya.

Kelebihan :
1  .  kita banyak mendapatkan pelajaran dari film tersebut. Orang-orang yang tidak mampu rasa sosialmya lebih tinggi mereka lebih peduli kepada saudaranya yang membutuhkan bantuan daripada orang-orang kaya. Orang-orang tidak mampu rela membantu saudaranya dengan mempertaruhkan nyawa mereka agar saudara mereka yang tertimpa masalah bisa selesai. Orang-orang tidak mampu ini adalah orang yang pekerja keras, tangguh, dan kuat.
2  .   Film ini menggambarkan kedaan sebenarnya tentang pelaksanaan pendidikan di dunia ini.


Resensi oleh :
Nama               : Zulhendri
TTL                 : Naga Beralih, 09 April 1997
Pendidikan     : Mahasiswa Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

1 komentar:

  1. Tulisannya udah bagus sesuai dengan ceritanya tetapi masih ada beberapa typo yang harus diperhatikan kembali,
    Semangat penulis :)

    BalasHapus