RESENSI FILM HINDI MEDIUM
Judul Film : Hindi
Medium
Tahun Rilis : 2017
Negara : India
Bahasa : Hindi
Sutradara : Saket
Chauhary
Produser : Krishan
Kumar, Dinesh Vijan Bhushan Kumar
Durasi Film : 2 jam 13
menit
Pemeran Film :
1. Irrfan
Khan (Raj Batra)
2. Saba
Qamar (Mita)
3. Deepak
Dobriyal (Shyam Prasad)
4. Sumit
Gulati (Chotu)
5. Dishita
Shegal (Pia Barta)
6. Vijay
Komar Dogra (MLA’s P.A)
7. Tillotama
Shome (Consultant)
Pendahuluan
Film ini menceritakan tentang perjuangan sepasang
orang tua yang menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anak nya. Hal ini
mereka lakukan karena tidak ingin melihat anak nya sama seperti orang tuanya
yang tidak memiliki pendidikan yang bagus. oleh Karena itu untuk mewujudkan
keinginannya tersebut mereka melakukan segala cara agar anak merka dapat
diterima di sekolah terbaik di temapat nya.
Sinopsis
Raja Batra memiliki istri yang bernama Mita. Raja
Batra dan istrinya memiliki bisnis toko pakaian bridal wears yang sukses di
Chandni Chowk, Delhi. Raja Batra dan istrinya adalah orang kaya. Tetapi, mereka
tidak berpendidikan tinggi dan bahkan mereka pun tidak lancar berbahasa
inggris. Raja Batra dan istrinya memiliki seorang anak perempuan yang bernama
Pia berusia 5 tahun.
Mita ingin putrinya memiliki pendidikan yang tinggi
agar putri mereka tidak seperti orang tuanya yang tidak memiliki pendidikan
tinggi. Mita bersikeras agar Pia bisa bersekolah yang bagus di swasta dan
memiliki pendidikan yang bagus. Mita mencari sekolah teratas yang ada di Delhi.
Kemudian Mita dan suaminya mengunjungi ke 5 sekolah tersebut dan menjalani
prosedur penerimaannya.
Mita ingin anaknya masuk ke sekolah Delhi Grammar
School. Sekolah Delhi Grammar School ini mempunyai persyaratan bahwa mereka
yang diterima di sekolah tersebut adalah siswa yang berada tinggal dalam radius
3 km. Sehingga Mita dan suaminya pindah ke Vasant Vihar agar putri mereka
diterima di sekolah tersebut.
Kemudian setelah mereka mendaftar ke Sekolah Delhi
Grammar tersebut mereka baru mengetahui bahwa orang tua harus juga melakukan
wawancara dan mereka tidak siap untuk itu sehingga mereka pergi ke konsultan
yang mengajarkan mereka. Raj belum sepenuhnya mempersiapkan jawaban untuk
menjawab pertanyaan dalam sesi wawancara, sehingga putrid mereka tidak diterima
di sekolah swasta manapun. Raj berusaha berbagai cara agar putrinya diterima di
sekolah tersebut. Raj menemui politisi yang berpengaruh, dan berusaha menyuap
kepala sekolah dengan memberikan sumbangan dan sebagainya akan tetapi usahanya
tidak ada yang berhasil.
Raj merasa tertekan, gelisah tak karuan karena
rencananya tidak berhasil. Saat dia sedang beristirahat di rumahnya salah satu
pegawainya datang dengan memberikan manisan. Pegawainya memberikan manisan itu
kepada Raj dan istrinya karena anak dari pegawai tersebut telah mendapatkan pengakuan
dari Delhi Grammar School diterima di sekolah tersebut. Raj dan Mita
benar-benar merasa terkejut sebab penghasilan mereka lebih banyak dari
pegawainya. Kemudian mereka bertanya kepada pegawainya dan pegawainya
menjelaskan bahwa putrinya mendapatkan kuota dari RTE yang diperuntukkan khusus
diberikan oleh pemerintah bagi siswa yang berada di kalangan masyarakat miskin.
Kemudian Raj dan istrinya membawa putrinya ke Delhi Grammar School dengan
memanfaatkan kuota RTE untuk mendapatkan formulir bagi putrinya untuk dapat
masuk.
Raj dan istrinya mendaftarkan anaknya dengan jalur itu
dengan memalsukan beberapa dokumen. Tidak berapa lama kemudian pihak sekolah
mengetahui adanya pihak-pihak yang memalsukan dokumen untuk bisa diterima di
Delhi Grammar School. Pihak Delhi Grammar School kemudian mengutus salah satu
perwakilannya untuk melakukan survey lapangan pada orang tua yang mengajukan
lamaran dengan jalur tidak mampu. Kemudia Mita mengajak Raj untuk berpura-pura
menjadi orang miskin. Mereka datang ke perkampungan kumuh dan menyewa sebuah
rumah meraka juga mengubah penampilan mereka.
Awalnya mereka merasa kesulitan menyesuaikan diri tinggal
di perkampungan kumuh itu. Mereka harus berjuang dengan fasilitas seadanya baik
itu air, toilet umum, beras, dan lainnya. Shyam Prasad tetangga mereka yang
baik dan ramah membantu mereka melalui cobaan yang mereka hadapi. Kemudian tim
survey dari Delhi Grammar School datang ke perkampungan mereka. Raj dan
istrinya hampir saja ketahuan akan tindakan kecurangannya. Kemudian Shyam
membantu Raj dan membuat tim survey tersebut percaya kalau Raj dan Mita
benar-benar orang miskin. Kemudian seiring waktu Raj dan istrinya baru
mengetahui kalau anak Shyam juga mendaftarkan anaknya yang bernama Mohan
bersekolah di Delhi Grammar School tersebut.
Persahabatan yang Shyam dan istrinya dengan Raj dan
istrinya mereka jalani membuat Raj dan istrinya tersentuh karena Shyam dan istrinya
tulus membantu mereka. Hari pemulihan pun tiba. Para orang tua dari golongan
tidak mampu pun datang mencoba keuntungan mereka. Proses penerimaan pada jalur
tidak mampu ini dilakukan dengan sistem undian. Pia mendapatkan keuntungan ,
dia diterima di sekolah tersebut sedangkan Mohan anak Shyam itu tidak diterima
di sekolah tersebut. Shyam merasa sangat kecewa, dia menangis. Raj merasa
bersalah karena telah mengambil hak dari anak Shyam tersebut.
Kemudian Raj dan istrinya pindah kembali ke rumah
mereka di Vasant Vihar. Raj merasa sangat bersalah karena Pia mendapatkan kursi
untuk bersekolah di Grammar School, sedangkan Mohan anak Shyam tidak
mendapatkan kursi. Karena merasa bersalah Raj dan istrinya datang ke sekolah
dimana Mohan bersekolah. Kemudian mereka menyumbangkan sejumlah uang untuk
merenovasi sekolah tersebut. Karena renovasi dari sekolah tempat Mohan itu, Mohan
jadi fasih berbahasa inggris sehingga membuat Shyam merasa bersyukur. Kemudian
Shyam pergi menemui orang yang telah membantu sekolah ditempat anaknya.
Ketika Shyam mengetahui kenyataannya bahwa Raj lah
yang telah membantu merenovasi sekolah anakmya itu, Shyam merasa sedih
sekaligus marah karena hak anaknya telah diambil sama orang kaya dan dia tidak
menginginkan amal yang diberikan Raj tersebut. Raj merasa bersalah kemudian dia
menemui kepala sekolah Delhi Grammar School untuk menjelaskan semua yang terjadi.
Tetapi, kepala sekolahnya malah menerima Pia dan tidak mengeluarkan Pia karena
urusan bisnis. Akan tetapi Raj tidak terima dengan keputusan dan kebijakan yang
dilakukan kepala sekolah , kemudian Raj meminta bantuan kepada salah seorang
guru di sekolah Grammar School untuk melakukan “sesuatu”.
Kemudian Raj bergegas ke ruangan theater sekolah yang
sedang meanampilkan bakat dari siswa Grammar School. Akan tetapi yang
menampilkan bakat bukan lah siswa dari Grammar School mealinkan siswa dari
sekolahnya Moohan. Dan ini merupakan rencana yang telah di atur oleh Raj
dibantu oleh guru di Grammar School. Kemudian Raj naik ke pentas dan memberikan
pidato tentang “keadaan sebenarnya” yang terjadi di sekolah Grammar School.
Pidato yang diberikan Raj membuat beberapa orang tua menghargainya. Tetapi,
karena merasa takut orang tua tersebut hanya diam saja. Kemudian Shyam dan
istrinya memindahkan Pia ke sekolah Hindi di tempat Mohan belajar.
Selesai.
Kekurangan :
1 . Kekurangan
pada film ini adalah orang kaya melakukan berbagai cara agar anak mereka bisa
diterima di sekolah yang bagus dengan cara menyogok. Orang kaya tidak mau
membaur sama orang yang tidak mampu, mereka hanya bersosialisasi dengan
orang-orang kaya saja. Orang kaya kurang memiliki rasa sosial terhadap saudaranya
yang lain. Orang-orang kaya berpura-pura menjadi orang miskin agar anaknya
dapat diterima di sekolah bagus itu mereka tidak berpikir telah mengambil hak
dari orang yang tidak mampu yang bersusah payah agar anaknya juga bisa masuk ke
sekolah itu.
2 . Film
ini tidak menceritakan bagaimana nasib yang dialami oleh pihak sekolah Grammar
School atas kecurangannya. Serta bagaimana nasib dari pendidikan yang di terima
Pia di sekolah barunya.
Kelebihan :
1 . kita banyak mendapatkan
pelajaran dari film tersebut. Orang-orang yang tidak mampu rasa sosialmya lebih
tinggi mereka lebih peduli kepada saudaranya yang membutuhkan bantuan daripada
orang-orang kaya. Orang-orang tidak mampu rela membantu saudaranya dengan
mempertaruhkan nyawa mereka agar saudara mereka yang tertimpa masalah bisa
selesai. Orang-orang tidak mampu ini adalah orang yang pekerja keras, tangguh,
dan kuat.
2 . Film ini menggambarkan
kedaan sebenarnya tentang pelaksanaan pendidikan di dunia ini.
Resensi oleh :
Nama :
Zulhendri
TTL :
Naga Beralih, 09 April 1997
Pendidikan : Mahasiswa Pendidikan Matematika,
Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau
Tulisannya udah bagus sesuai dengan ceritanya tetapi masih ada beberapa typo yang harus diperhatikan kembali,
BalasHapusSemangat penulis :)