Sabtu, 09 Juni 2018

I'M NOT STUPID II


   I'M NOT STUPID


    A.     Identitas Film
Judul                     : I Not Stupid Too
Rilis                      : 26 Januari 2006
Durasi                   : 124 Menit
Genre                    : Drama
Origin                   : Singapura
Sutradara              : Jack Neo
Bahasa                  : Mandarin, Inggris, Hokkian

Nama Pemain        :
1.     Shawn Lee sebagai Tom Yeo
2.     Ashley Jeong sebagai Jerry Yeo
3.     Joshua Ang sebagai Lim Chengcai
4.     Jack Neo sebagai Mr.Yeo
5.     Xiang Yun sebagai Mrs.Yeo
6.     Huang Yiliang sebagai Mr.Lim

     B.      Isi Film
               Film ini menceritakan tentang anak yang tidak memiliki hubungan yang baik dengan Orang tuanya. Tom Yeo dan Jerry Yeo adalah sepasang kakak beradik yang hidup disebuah keluarga yang serba berkecukupan. Ibu mereka bekerja disebuah redaksi majalah terkenal sedangkan ayah mereka seorang karyawan di salah satu perusahaan. Meskipun mereka hidup berkecukupan, Tom dan Jerry tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Karena mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga Tom dan Jerry tidak pernah diperhatikan. Orang tua mereka hanya menuntut untuk mendapat nilai yang tinggi tanpa melihat bakat yang mereka miliki. Tom adalah seorang blogger yang berbakat, tetapi Orang tuanya tidak pernah menghargai bakat anaknya tersebut, bahkan mereka selalu mencelanya bukan mendukungnya. Sedangkan Jerry selalu mendapat nilai tinggi di setiap pelajaran, tetapi Orang tua nya tidak pernah memujinya karena mereka sibuk dengan urusan mereka.

Berbeda dengan Chengcai, ia hanya tinggal bersama ayahnya dengan hidup yang pas-pasan. Ayah Chengcai adalah seorang mantan narapidana. Namun ia bekerja keras untuk mengidupi anaknya dengan harapan yang sama yaitu agar mendapat nilai yang tinggi tanpa melihat bakat yang dimiliki anaknya. Chengcai adalah seorang siswa SMP yang memiliki keahlian dalam bidang bela diri namun bakatnya tersebut tidak pernah dihargai oleh ayahnya. Karena ia tidak ingin anaknya bernasib sama dengannya. Ayah Chengcai selalu mendidik anaknya dengan pukulan, tamparan dan hujatan sehingga Chengcai tumbuh menjadi anak pemberontak dan sering kelahi disekolah maupun diluar sekolah. Orang tua Tom, Jerry maupun Chengcai sama-sama tidak pernah mendengarkan penjelasan dari anak-anaknya. Mereka hanya ingin didengar tetapi tidak pernah memberikan kesempatan kepada anaknya untuk berbicara dan menuangkan pendapat mereka.
Tom dan Chengcai adalah teman sekelas. Seperti biasanya mereka pergi berangkat sekolah. Tetapi pada hari itu Chengcai mengerjakan PR untuk pertama kalinya di mata pelajaran bahasa cina. Pak Fu merupakan guru mata pelajaran tersebut. Ia menyuruh murid-muridnya keluar bagi yang tidak mengerjakan PR. Hanya beberapa orang yang tetap di kelas termasuk Tom dan Chengcai. Tidak hanya dirumah, di sekolah pun Chengcai merasa hal yang sama. Saat Pak Fu memeriksa PR Chengcai, bukannya pujian yang diperoleh oleh Chengcai tetapi hinaan dari gurunya tersebut. Pak Fu tidak pernah menghargai usaha dan karya murid-muridnya. Ia selalu membebani murid-muridnya dengan tugas dan les tambahan. Berbeda dengan kelas favorit yang ada di seberang mereka yang selalu mendapat pujian dan hadiah dari gurunya. Ketika Pak Fu pulang ia bertemu dengan salah satu guru yang mengerti dengan keadaan siswa. Guru tersebut menasehati Pak Fu bahwa guru harus menemukan sebuah kunci dalam mengajari murid-muridnya yaitu fokus pada bakat mereka, bukan pada kekurangan mereka. Tapi Pak Fu tetap tidak menerima nasehat guru tersebut.
Sementara itu, sekolah Jerry mengadakan suatu pertunjukan, dan Jerry mendapat peran utama dalam pertunjukan tersebut. Guru meminta kepada murid-muridnya untuk mengundang Orang tua mereka dalam acara pertunjukan drama musikal tersebut. Namun Jerry merasa bingung dan sedih karena tidak ada kemungkinan Orang tuanya dapat hadir di acara pertunjukan tersebut, karena Orang tua Jerry sibuk bekerja dan mereka tidak pernah mendukung bakat yang dimiliki Jerry.
Saat latihan, gurunya meminta untuk berpasang-pasangan dan saling berhadapan. Jerry berhadapan dengan teman perempuannya yaitu Xiao Xi. Lalu Jerry dikerjai oleh teman-temannya dengan mendorong Jerry sehingga tidak sengaja Ia mencium Xiao Xi. Tidak hanya itu, disaat jam istirahat latihan mereka tertidur karena kelelahan, dan teman-temannya membuat mereka tidur berdekatan. Ia dibohongi oleh teman-temannya dan mengatakan bahwa dengan kejadian semalam ia telah menghamili Xiao Xi. Namun ia masih merasa tidak yakin, ia selalu bertanya kepada ornag lain penyebab seorang perempuan bisa hamil. Tetapi jawaban yang ia terima membuatnya semakin bingung. Bahkan Orang tuanya tidak memberikan pengetahuan tentang hal itu kepada anaknya melainkan mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Sebelumnya ia pernah menonton drama di TV dimana sepasang kekasih berciuman, tidur bersama dan perempuan tersebut hamil. Sehingga ia menyimpulkan bahwa Xiao Xi benar-benar hamil.



Suatu hari Jerry mendengar percakapan seorang perempuan yang mengatakan bahwa nenas dapat menggugurkan kandungan. Lalu ia membelikan nenas dengan jumlah yang banyak dan menyuruh Xiao Xi memakannya. Hingga akhirnya Xiao Xi di bawa ke klinik karena sakit perut dengan memakan Nenas dengan jumlah yang banyak. Sampainya disana Jerry baru menyadari bahwa teman-temannya membohonginya. Orang tua mereka datang untuk menjemput mereka. Sesampainya dirumah, Jerry dimarahi dan tetap saja mereka tidak mendengarkan penjelasan dari anaknya. Hingga akhirnya Jerry menyaksikan orang tuanya bertengkar akibat kejadian tersebut.

Hubungan keluarga mereka tidak pernah baik. Tom dan Jerry juga tidak seperti hubungan kakak dan adik pada umumnya. Tom selalu mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan komunikasi antara mereka dan Orang tuanya hanya melalui selembar kertas yang ditempelkan di kulkas. Jarang sekali Orang tua mereka membalas bahkan membacanya. Pada saat hari ayah, Tom memberikan hadiah sebuah pencukur jenggot dan Jerry memberikan sebuah gambar pria yang serba hitam yang menggambarkan ayahnya yang sering pulang tengah malam setiap harinya. Setelah memberikan hadiah, bukan ucapan terimakasih yang didapat oleh mereka, melainkan ejekan dari ibunya.
Orang tua Tom dan Jerry tidak pernah memberikan contoh yang baik pada anaknya. Mereka melarang anaknya untuk menelpon saat di meja makan. Justru Orang tua mereka yang melanggar aturan tersebut dengan alasan pekerjaan. Nyatanya mereka tidak membahas mengenai pekerjaan melainkan membahas hal-hal yang tidak penting.
Setiap harinya Tom dan Jerry selalu menyaksikan perkelahian antara kedua Orang tuanya. Hingga akhirnya Tom merasa bosan dan tidak ingin pulang kerumah. Saat dijalan Tom terlibat perkelahian dengan preman dan ia menghubungi Chengcai untuk meminta tolong. Bakat bela diri yang dimiliki Chengcai dapat menolong Tom saat perkelahian tersebut. Namun, saat mereka mengejar preman, Tom dan Chengcai bertemu dengan gurunya yaitu Pak Fu. Mereka dipanggil oleh kepala sekolah beserta orang tua mereka akibat perkelahian tersebut. Kepala sekolah memberikan peringatan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Sesampainya dirumah, Tom dan Jerry mengerjakan PR. Jerry meminta bantuan kepada ayahnya untuk mngerjakan PR Matematika. Namun, ia membantu anaknya sambil menggunakan laptopnya yang lagi rusak. Ketika Jerry bertanya, ayahnya sedikit kesal dan mengatai Jerry karena tidak bisa mengerjakan apa yang menurut ayahnya mudah. Sehingga ayahnya tidak fokus untuk mengajarinya karena blum mempersiapkan bahan untuk presentasi besok sedangkan laptopnya sedang rusak. Dengan niat yang baik, Tom memperbaiki laptop ayahnya dan mengantarkan laptop tersebut ke kantor ayahnya. Namun, bukan ucapan terima kasih yang diucapkan ayahnya, melainkan menuduh Tom yang merusakkan laptopnya. Padahal ia rela tidak datang ke sekolah karena untuk memperbaiki laptop dan mengantarnya ke kantor ayahnya. Tetapi ayahnya tetap memarahinya dan menuduhnya bolos sekolah. Lalu ia pergi meninggalkan Tom diluar.
Seperti biasanya, orang tua mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sehingga mereka sering diabaikan terutama dalam hal bakat yang mereka miliki. Jerry selalu berusaha untuk mengajak Orang tua nya untuk dapat hadir dipertunjukan yang ia ikuti. Namun masih belum ada jawaban yang Ia terima dari Orang tuanya. Karena Ibu guru kesenian Jerry selalu mengingatkan bahwa tiket pertunjukannya tinggal sedikit lagi. Jerry bingung bagaimana caranya agar Orang tuanya dapat hadir melihat penampilannya saat acara perunjukan drama musikal.
Pada suatu hari, Tom berangkat  ke sekolah namun pada saat itu Pak Fu mengadakan razia mendadak. Tom tertangkap membawa sebuah CD porno dalam sakunya, Pak Fu terkejut dan memarahi Tom hingga terjadi perkelahian antara Pak Fu dan Tom. Chengcai menolong Tom dalam perkelahian tersebut. Akibatkejadian itu, Tom dihukum cambuk di depan umum oleh kepala sekolah, sedangkan Chengcai karena sudah banyak catatan buruknya di sekolahnya, ia dikeluarkan dari sekolah tersebut.

Sesampainya dirumah, Chengcai melihat foto Ibunya dengan penuh rasa rindu. Lalu ayahnya menghampirinya dengan amarah, menampar dan memukulinya. Chengcai menerima perlakuan ayahnya tanpa membalas, lalu Ia terduduk dan menangis melihat sikap ayahnya yang terus menerus mendidiknya dengan kekerasan.

Sampai pada saatnya tiba, Tom akan menjalani hukumannya yaitu di cambuk di depan umum. Semua siswa melihat hukuman yang dijalani Tom. Pukulan demi pukulan membuat siswa lain tidak sanggup melihatnya. Ketika sampai dirumah, Tom menangis menahan sakitnya cambukan itu. Bahkan ia tidak bisa duduk ataupun baring. Orang tua Tom sedih dan hanya melihat anaknya termenung kesakitan di kamar. Jerry dengan rasa pedulinya memberikan sebuah pelampung yang berbentuk donat kepada kakaknya. Benda itu dapat membantu kakaknya untuk dapat duduk. Tidak lupa, Tom selalu mencurahkan hati dan perasaannya di blog pribadinya.


Keesokan harinya, kepala sekolah membaca berita di koran bahwa ada seorang guru yang memukul muridnya. Ternyata guru tersebut adalah Pak Fu. Perkelahian antara Pak Fu dan Tom menjadi perhatian publik. Bahkan beredar vidio ketika perkelahian itu terjadi. Tidak hanya itu, hukuman cambuk yang dilakukan di depan umum menjadi perdebatan baru di media massa. Sehingga wartawan mewawancarai Ibu Tom, kepala sekolah serta anak-anak yang menyaksikan hukuman tersebut.
            Tom menghampiri Chengcai yang tidak lagi bersekolah dikarenakan kejadian tersebut. Hingga akhirnya Tom dan Chengcai bertemu dengan preman yang dulunya pernah berkelahi dengan mereka. Karena melihat kemampuan Chengcai dalam berkelahi,maka preman tersebut menawarkan kepada Tom dan Chengcai agar dapat bergabung dengan kelompok mereka. Hingga akhirnya mereka menjadi anggota dari kelompok preman tersebut.


Ayah Chengcai tetap tidak terima kalau anaknya dikeluarkan. Ia dan temannya mendatangi kepala sekolah dan membawa banyak makanan untuk kepala sekolah agar anaknya bisa bersekolah lagi. Namun kepala sekolah manyarankan untuk mencari sekolah lain yang bisa menerima Chengcai. Ayahnya selalu berusaha dan mengunjungi lebih dari 100 sekolah yang ada di Singapura. Tetapi tidak ada sekolah yang bisa menerima anaknya.
Orang tua Tom juga juga tak ingin melihat anaknya seperti itu lagi, ia berusaha untuk mendidik dan mengajari anaknya dirumah. Ia selalu mengingatkan Tom untuk mengerjakan PR. Namun, Tom tetap fokus dengan blogg nya. Lalu Ia pergi dari rumah dan bertemu dengan preman  yang telah menjadi salah satu anggota dari preman tersebut. Mereka memanfaatkan bakat yang dimiliki Tom dan menjanjikan sebuah laptop untuknya jika kerjanya bagus. Tiba-tiba ayah Tom datang menghampirinya dan mengajaknya pulang. Namun ia tetap tidak mau pulang karena teman-teman premannya tersebut mengakui dan menghargai bakat yang Ia miliki dibanding Orang tuanya. Hingga akhirnya Tom dan ayahnya berkelahi. Setelah kejadian itu Ayah Tom berusaha mendekatkan diri kepada Tom agar ia mau meninggalkan gengnya tersebut. Bahkan Ia memberikan sebuah Handpone 3G kepadaTom. Namun Tom tetap tidak ingin keluar dari geng tersebut.
Keesokan harinya Tom dan Chengcai terlibat perkelahian akibat mencuri sebuah produk mahal di sebuah toko. Hal ini merupakan suruhan dari  gengnya tersebut. Mereka terjebak akibat pencurian tersebut, jika ingin aman mereka harus membayar 2000 dolar dalam 2 hari kepada 2 pemuda yang mengaku sebagai polisi. Namun teman-teman gengnya tidak datang untuk menolong Tom dan Chengcai, mereka menghilang dan tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Hal ini juga terjadi pada Jerry, ia mencuri uang di sekolah dan uang tersebut ditabungnya untuk keperluan tertentu. Kejadian ini menguntungkan bagi kakaknya, Tom. Ia harus mencari uang tebusan agar ia tidak masuk penjara. Ia melihat tabungan Jerry dan membukanya. Tom menceritakan semuanya kepada Jerry apa yang sebenarnya terjadi. Mendengar cerita tersebut, Jerry tidak tega melihat kakaknya masuk penjara, ia meminjamkan uang tabungannya meskipun uang tersebut sangat penting baginya.


Keesokan harinya perbuatan Jerry tersebut diketahui oleh orang tuanya. Mereka sangat marah dan menuduh Jerry mencuri uang tersebut karena untuk membeli kartu kesukaannya. Tanpa mendengarkan penjelasan dari Jerry, Ayahnya langsung mencambuk tangan Jerry dengan menggunakan rotan. Jerry menangis dan mengatakan bahwa uang tersebut digunakan untuk membeli 1 jam waktu ayahnya untuk datang melihatnya dalam pertunjukan yang diperaninya. Ia telah menjual semua kartu kesukaannya, namun uangnya masih tidak cukup. Itulah alasan Jerry untuk mencuri. Ayahnya terdiam mendengar penjelasan dari anaknya dan menghentikan pukulan yang dilakukannya. Mereka menangis dan menyesali semuanya. Mereka menyadari kesalahan yang ia lakukan.

Namun Tom masih terlibat dalam suatu pencurian perhiasan terhadap nenek-nenek. Karena uang yang dimilikinya masih belum cukup untuk membayar tebusan kepada 2 polisi tersebut. Tapi Ia tidak sanggup melakukan itu terhadap nenek tersebut. Saat mereka  mengembalikan perhiasan itu dan meminta maaf, mereka dipukuli oleh masyarakat. Ketika ayahnya mempromosikan Handpone 3G nya disaat meeting. Handpone ayahnya langsung terhubung dengan Handpone 3G nya Tom pemberian ayahnya tersebut. Ia melihat anaknya dipukuli oleh masyarakat dan ia segera menghampiri Tom dan meninggalkan meeting yang lagi berlangsung.
 Di tempat kejadian, datanglah Ayah Chengcai menyelamatkan anaknya dan ayahnya terjatuh dari tangga saat menolong Chengcai hingga ayahnya di bawa kerumah sakit. Pada Akhirnya Ayah Chengcai meninggal dunia. Sedangkan Ayah Tom juga datang menyelamatkan anaknya. 
 Akibat kejadian tersebut, orang tua Tom dan Jerry tidak lagi mengacuhkan anak-anaknya, mereka menghadiri pertunjukan Jerry di sekolah. Dan Tom tidak lagi bergaul dengan geng preman. Tidak hanya itu Pak Fu yang dulunya tidak menghargai usaha siswanya, kini Ia selalu mendukung dan selalu menyemangati siswanya agar dapat meningkatkan prestasi mereka. Sedangkan Chengcai berhasil menjadi menjadi seorang petinju yang handal dan mengharumkan nama negaranya, Singapura.


             



    C.     Kelebihan film
Film ini sangat menginspirasi khususnya Orang tua dan guru. Karena banyak pesan moral terutama dalam hal mendidik anak. Permasalahan yang ada dalam film ini adalah masalah-masalah umum yang sering terjadi di dunia nyata. Sehingga penonton mudah memahami dan dapat memberi manfaat bagi yang menontonnya.

    D.      Kekurangan film
Dalam beberapa adegan terkadang terdapat kekerasan dan perkataan orang tua maupun guru yang terlalu kasar. Sebaiknya perkataan maupun perbuatan yang mengandung kekerasan tersebut tidak dilihatkan secara keseluruhan.

    E.     Pesan Moral
1.       Hargailah bakat yang dimiliki anak
2.       Untuk Orang tua jangan egois terhadap diri sendiri. Beri kesempatan kepada anak untuk mengluarkan pendapat ataupun idenya
3.       Sebagai guru harus dapat mengerti dan menghargai bakat dan prestasi yang dimilik anak.
4.       Jangan pelit untuk memuji orang lain
5.       Jadikan rumah sebagai tempat ternyaman bagi keluarga.
6.       Hargai usaha dan kerja keras orang lain.
7.       Didiklah anak dengan kasih sayang, jangan dengan kekerasan.
8.       Tetap berbakti kepada orang tua meskipun mereka memperlakukanmu dengan tidak baik.
9.       Belajarlah untuk saling memaafkan.
10.   Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan.

RESENSI OLEH ANGGUN CICI CAHYATI

Freedom Writers II


RESENSI
THE FREEDOM WRITERS
By: Ridho Hasian Pasaribu


Identitas Film:
Film : Freedom Writers
Sutradara: Richard LaGravenese.
Produksi: Paramount Pictures.
Penulis Naskah: Richard LaGravenese.
Tahun: 2007.
Dibintangi oleh:
1. Hilary Swank sebagai Erin Gruwell
2. Scott Glenn sebagai Steve Gruwell
3. Imelda Staunton sebagai Margaret Campbell
4. John Benjamin Hickey sebagai Brian Gelford
5. Patrick Dempsey sebagai Scott Casey
6. April Lee Hernandez sebagai Eva Benitez
7. Mario sebagai Andre Bryant
8. Vanetta Smith sebagai Brandy Ross
9. Jaclyn Ngan sebagai Sindy Ngor
10. Kristin Herrera sebagai Gloria Munez
11. Jason Finn sebagai Marcus
12. Gabriel Chavarria sebagai Tito
13. Hunter Parrish sebagai Ben Daniels
14. Giovonnie Samuels sebagai Victoria
15. Deance Wyatt sebagai Jamal Hill
16. Antonio Garcia sebagai Miguel
17. Sergio Montalyo sebagai Alejandro Santiago
18. Robert Wisdom sebagai Dr. Carl Cohn
19. Pat Carroll sebagai Miep Gies
20. Chil Kong sebagai Store Owner

Pembukaan
The Freedom Writers merupakan sebuah film yang disutradari oleh Richard Lagravenes dan diproduksi oleh Paramount Pictures pada tahun 2007. Sebuah film yang diambil dari suatu kisah nyata, perjuangan seorang guru Bahasa Inggris di wilayah New port beach, Amerika Serikat. Film ini dibuat berdasarkan buku harian murid-murid di ruang 203 Woodrow wilson high school.Dikisahkan, Erin Gruwell, seorang wanita idealis berpendidikan tinggi, datang ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris untuk kelas khusus anak-anak korban perkelahian antargeng rasial.  Misi Erin sangat mulia, ingin memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak bermasalah yang bahkan guru yang lebih berpengalaman pun enggan mengajar mereka.
Isi
Pada tahun 1994 Erin Gruwell mulai mengajar pada kelas ruang 203 di Woodrow  wilson high school di Long Beach, California. Dia adalah seorang guru Bahasa Inggris yang ditugaskan di antara para murid-murid dengan kemampuan terendah di sekolah, dimana murid-muridnya tersebut sangat beragam ras. Mereka terdiri dari asia, latin, kulit putih dan kulit hitam. Murid-murid itu pun sebenarnya tidak menginginkan untuk bisa sekolah, namun karena kewajiban distrik dari integrasi mengakibatkan mereka bersekolah.Sekolah Woodrow Wilson high school sendiri tadinya merupakan sekolah yang sukses. Sekolah ini banyak  melahirkan murid-murid yang berprestasi, sebelum akhirnya terjadinya kerusuhan antar ras di Amerika pada tahun 1992 tepatnya di Los Angles. Kerusuhan itu mengakibatkan kurang lebih 50 orang tewas dengan kerugian US$ 1 Billion.
Pada awal kedatangan Erin Gruwell, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya. Mereka sangat sentimen terhadap orang berkulit putih.Mereka menganggap bahwa Erin Gruwell tidak mengerti apapun mengenai kehidupan mereka yang keras, kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana caranya mereka ”selamat” dari kekerasan. Dimana kekerasan yang sering terjadi ini mengatas namakan “ras”.
Di saat awal ia mengajar, Erin Gruwell mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajarannya karena murid-muridnya sering berkelahi di kelas dan di sekolah juga sering terjadi kerusuhan antargeng. Saat itu ia baru menyadari, perang antargeng yang terjadi di kota juga terbawa sampai ke dalam kelasnya. Di dalam kelas, murid-muridnya duduk berkelompok menurut ras masing-masing.Tak ada seorang pun yang mau duduk dikelompok ras yang berbeda.Kesalahpahaman kecil yang terjadi di dalam kelas dapat memicu perkelahian antarras.Murid-murid Erin Gruwell bukanlah murid biasa.Mereka disebut murid yang tidak dapat diajar serta tidak memiliki etika.Mereka adalah anak-anak yang tumbuh dari lingkungan yang penuh kekerasan.Mereka dengan ras-nya masing-masing, setiap harinya harus bertahan hidup dan mempertahankan daerahnya masing-masing.Itu merupakan tantangan tersendiri bagi Erin Gruwell untuk menghadapinya.

Keadaan didalam kelas mulai berubah.Saat suatu hari beredarnya sebuah karikatur yang menggambarkan seorang black African-American yang memiliki mulut yang tebal.Gambar itu berhubungan dengan salah satu murid yang bernama "Sharaud", yang tampaknya bertekad untuk membuat hidupnya sengsara. Ia telah dipindahkan ke Woodrow  wilson high school dari SMA-nya yang lama. Disana ia diduga mengancam gurunya dengan sebuah senapan. Gambar tersebut beredar di kelas yang kemudian pada akhirnya diketahui oleh Erin Gruwell.Ia menjadi sangat marah pada saat itu. Ia kemudian membandingkan gambar karikatur tersebut dengan gambar karikatur orang yahudi dengan hidung besarnya. Ia bercerita bahwa gambar itu beredar saat terjadi peristiwa Holocaust/sjoa. Namun pada saat ditanya apa yang dimaksud Holocaust, ternyata hanya satu murid yang tahu mengenai apa Holocaust itu (cowok berkulit putih). Berbeda saat ketika mereka ditanya, apakah mereka pernah di tembak?hampir seluruh murid-muridnya mengacungkan tangan keatas. Akhirnya dari kejadian itu, Erin Gruwell mengubah caranya mengajar dengan mulai mendekati muridnya dan mengajarkan pada mereka mengenai toleransi.

Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Erin Gruwell.Mulai dari pihak sekolah yang rasis, mereka tidak mendukung kreatifitas Erin Gruwell dalam sistem mengajarnya.Hingga disusul oleh pihak suami dan ayahnya. Agar diterima oleh murid-muridnya, Erin Gruwell mencari cara untuk melakukan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat. Demi murid-muridnya inilah, Erin Gruwell sampai memiliki 3 profesi selain menjadi guru, demi mencari tambahan untuk mengajar murid-muridnya di akhir pekan. Namun, sejak Erin Gruwell disibukkan dengan pendekatan terhadap murid-murid didiknya dan bekerja paruh waktu, timbul masalah baru, ia diceraikan oleh suaminya. Hingga pada akhirnya, ayahnya yang semula tidak mendukung, berbalik mendukung pekerjaan Erin Gruwell ini.
Namun  Erin Guwell tidak mudah menyerah, ia membelikan buku-buku baru tentang kehidupan geng yang lekat dengan keseharian mereka. Ia mendapatkan uang dari kerja sampingannya. Setiap muridnya  mendapatkan buku The Diary of Anne Frank dan Zlata’s Diary : A Child’s Life in Sarajevo. Anne Frank adalah seorang gadis remaja yang merupakan korban Holocaust, Anne menuliskan setiap kejadian dalam hidupnya disebuah diary.Anne Frank dan keluarganya sampai mengungsi ke Amsterdam Belanda, mereka menghindari kejaran dari Nazi Jerman.Peristiwa yang terjadi adalah pembantaian terhadap kelompok Yahudi di Eropa.Peristiwa ini merupakan perang dunia II oleh Nazi Jerman.Begitu pun juga dengan Zlata.ia juga harus berjibaku dengan kekerasan di sekelilingnya. Buku-buku yang digunakan Erin Gruwell untuk mendidik murid-muridnya dalam film ini, semuanya merupakan buku yang benar-benar ada. Erin memberikan buku-buku itu pada murid-muridnya supaya mereka dapat belajar. Erin mengajarkan bahwa ada banyak orang lain dibelahan bumi ini, mengalami hal yang sama bahkan lebih kejam daripada apa yang pada saat ini mereka hadapi.
Erin juga membawa murid-muridnya mengunjungi Museum Toleransi. Disana murid-muridnya belajar mengenai toleransi, hal ini  berkaitan hidup dengan mereka yaitu beraneka ragam suku, agama dan juga ras. Pada saat masuk setiap orang akan diberikan sebuah foto anak kecil dan saat keluar dari museum, mereka akan mengetahui apakah anak tersebut selamat atau mati.

Suatu hari murid-murid Erin Gruwell menginginkan untuk bisa menghadirkan Miep Gies.Ia adalah seorang wanita yang memberikan perlindungan kepada keluarga Anne Frank semasa perang dunia II dari kejaran Nazi Jerman. Miep Gies masih hidup dan tinggal di Amsterdam Belanda. Untuk mendatangkan Miep Gies dari Belanda ke Amerika, murid-muridnya mengumpulkan dana dengan membuat bazaar di sekolahnya. Akhirnya akibat usaha keras murid-muridnya, Miep Gies pun dapat datang ke Amerika. Sebelum mendatangkan Miep Gies, Erin Gruwell telah menugaskan murid-muridnya untuk menulis surat ke Miep Gie. Surat-surat dari murid-muridnya itupun telah dikirimkan Erin dan telah di baca oleh Miep Gies, sebelum ia datang ke Amerika. Murid-muridnya akhirnya bisa bertemu langsung, berdialog dan sharing dengan wanita itu.Apa yang dilakukan Erin sangatlah mengagumkan. Namun sayang, peraturan disekolah mengakibatkan Murid-murid Erin terpisah pada kelas selanjutnya. Keinginan untuk terus diajar olehnya sang guru ditentang oleh pihak sekolah, karena Erin Gruwell dianggap masih guru baru. Namun karena perjuangannya yang gigih, akhirnya Erin Gruwell bisa mengajar murid-muridnya sampai akhir.
Erin Gruwell mengadakan suatu proyek.Murid-muridnya diminta untuk menuliskan isi dari diary mereka ke komputer. Tulisan itu akan di jadikan sebuah buku dan diterbitkan. “Murid-murid Erin” menyebut diri mereka adalah Freedom Writers.Bahwa dengan menulis, mereka bisa merubah diri mereka sendiri, keluarga dan lingkungan mereka, bahkan bisa merubah dunia. Bersama Erin, mereka akhirnya membentuk sebuah yayasan bernama Freedom Writers Foundation. Yayasan itu bergerak untuk memberikan metode pembelajaran yang lebih baik di sekolah berdasarkan toleransi. Dari diary murid-murid ruang 203 itulah lahir buku The Freedom Writers’s Diary dan film Freedom Writers.   

Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
Film ini sangat cocok untuk motivasi seorang guru dalam mengajar, setiap tantangan yang di lalui akan membuat kita paham akan makna dari mulianya seorang guru. Film ini juga memberikan kita banyak ide tentang cara dan metode yang efektif dalam menyampaikan ilmu pengetahuan.
Kekurangan:
Film ini sangat tidak cocok untuk di tonton oleh anak-anak karena terdapat b            eberapa adegan kekerasan serta adegan-adegan yang di boleh di lihat oleh anak-anak.
Penutup
Film ini mengajarkan tentang hebatnya seorang guru dalam menjalankan profesinya, tidak peduli terhadap banyaknya persoalan murid yang dihadapi serta dari kehidupan pribadi sendiri, guru senantiasa selalu professional serta semangat dalam mengemban amanah yang di tanggungnya.
Penulis:


Denias, Senandung di Atas Awan(2)


resensi
Denias, Senandung di Atas Awan
Oleh: Nurhayati Nupus

Judul Film       : Denias, Senandung di Atas Awan
Penulis             : Jeremias Nyangoen dan Monty Tiwa
Produser         : Nia Zulkarnaen dan Hartawan Triguno
P. Eksekutuf    : Ingrid Pribadi
P. Asosiasi       : Nia Suhasale Zulkarnaen
Sutradara       : John de Rantau
Distributor     : Alinea Pictures
Editor             : Andhy Pulung
Sinematografi : Yudi Datau
Tahun Produksi : 19 Oktober 2006
Durasi             : 1 : 49 : 39
P. Artistik       : Budi Riyanto Karung
P. Suara         :Adityawan Susanto dan Dwi Budi Priyanto


 Pemain Lainnya: Chalvin Wanda (Feliz), Yahuda Rumbindi(Markus), Sonya Baransano (Jaga), Ramandel Thamo (Bapak Noel), Yall Mabel (Kepala Suku), Roni Wabia (Guru Olahraga), Ismail Kogoya (Ketua Adat), Ronaldo Manobi (Dr. Rosaline Koibur), Christian (Marianus Mabel), Syamsul (Natalis Himan), Marvin (Marius Mabel), Deo (Wamilik), Bintang (Leme), Glis (Obet), Bayu (Albert), Anti (Anias), Hartawan Triguna (Yebera), Sam Koibur (Higidek), Andreas (Wakan), dan pemain pendukung lainnya.
Denias merupakan tokoh utama yang diperankan oleh Albert Tom Joshua Fakdawer yang disutradarai oleh John de Rantau. Film “Denias, Senandung di Atas Awan” yang sangat menginspirasi ini diangkat dari kisah nyata tentang sebuah perjalanan hidup seorang anak pedalaman dalam menggapai cita-cita dan impiannya. Usia anak itu adalah usia anak Sekolah Dasar, namun ia mampu menghadapi segala tantangan demi mendapatkan kelayakan pendidikan. Ia hidup dalam lingkungan masyarakat suku Boneo. Tepatnya di daerah Papua, Irian Jaya.

isi
Nama sang pejuang itu adalah Denias. Ia berasal dari keluarga miskin, yang merupakan anak dari seorang petani. Meskipun demikian, ia memiliki cita-cita dan impian yang sangat tinggi, yaitu mengenyam lembaga pendidikan. Tepat di daerahnya tidak memiliki lembaga pendidikan yang resmi dan layak dijadikan tempat berlangsungnya proses belajar dan mengajar. Biasanya, ia dan anak-anak desa yang lain bersekolah di sebuah Honei. Honei merupakan sebuah bangunan rumah yang saat itu dijadikan tempat belajar darurat, kondisinya sangat memprihatinkan hanya terbuat dari kayu, papan dan jerami kering.



Denias bukanlah anak dari seorang kepala suku, melainkan hanyalah masyarakat desa biasa. Denias merupakan seorang anak yang pandai, cekatan, berbakti kepada orang tua, serta berobsesi tinggi. Denias memiliki banyak teman dengan keramahtamahannya, akan tetapi, terdapat seorang teman bernama Noel yang selalu berbuat tidak baik kepadanya dan selalu mencuranginya baik di sekolah maupun ketika bermain di lingkungannya. Noel selalu berbuat semena-mena dan berkata kasar kepadanya, dikarenakan Noel yang notabennya anak seorang kepala suku yang kaya dan bermartabat. Perbedaan diantara mereka juga memicu sering terjadinya perkelahian. Denias sangat pemberani, ia akan melawan siapapun demi kebenaran, tak perduli dengan siapa ia berhadapan.

Pada mulannya Denias dan teman-temannya di Honei tersebut diajar oleh seorang guru yang berasal dari Jawa. Denias terlihat cerdas dibanding dengan teman-temannya yang lain khususnya dalam pembelajaran matematika. Ia rajin pergi ke sekolah, walaupun dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Guru tersebut mengajarkan mereka dengan sangat tegas dan disiplin. Ia sangat berwibawa dan pandai mengontrol situasi. Hal ini mengakibatkan semua anak termasuk yang nakal pun selalu mematuhi perintah dan hukumannya.

Tak lama kemudian guru tersebut kembali ke Jawa karena mendapat kabar istrinya sedang sakit keras. Hingga pada akhirnya Denias mampu menyentuh hati seorang tentara RI untuk mengajar di sekolah darurat tersebut. Tentara itu biasa dipanggil Maleo oleh masyarakat, padahal bukan nama aslinya melainkan nama suatu pasukan khusus TNI yang ditugaskan di pulau Cendrawasih tersebut.
Denias memang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Hal itu dilakukannya sehari-hari. Suatu ketika ibunya terjatuh sebab kondisi kesehatan yang kurang membaik. Melihat hal itu, Denias langsung sigap menghampirinya dan menolongnya. Ia berteriak histeris. Kebaktiannya terlihat sangat mendalam saat ia berkenan merawat ibunya dengan tulus dan ikhlas.
Penyesalan timbul ketika Denias menggantungkan bajunya yang dekat dengan sumber api dan meninggalkan ibunya dalam keadaan sakit. Ia beranggapan ibunya sedang tertidur pulas. Sangat disayangkan baju yang tergantung itu menyebabkan api membesar dan ibunya pun meninggal dalam keadaan terbakar. Derai air mata tak lagi tertahankan. Ia mengalami sok berat selama beberapa hari.  Ia sangat menyesal dan hanya bisa bermurung saja. Kemudian maleo datang memberikan semangat hidup baru kepadanya sehingga ia pun kembali ceria dan mulai bergegas mengejar mimpi. Ada adat unik di desanya yaitu setiap yang anggota keluarganya meninggal, maka harus dipotong jarinya.


Denias kembali belajar bersama-sama dengan temannya. Ia sangat bersemangat. Tapi semangatnya itu tidak didukung oleh orang tuanya. Ia kerap dilarang untuk bersekolah. Ia disuruh membantu bapaknya di rumah. Dalam kondisi semacam itu, semangatnya tidak kunjung padam. Ia bersekolah dengan sembunyi-sembunyi dari bapaknya. Tak lama kemudian, honei itu roboh dan hancur oleh gempa bumi. Denias dan teman-temannya tidak punya tempat sekolah lagi. Maleo lalu berinisiatif untuk membangun tempat sekolah yang sangat sederhana. Prinsip dalam membangun honai tersebut yang penting dapat dijadikan tempat belajar dan pembelajaran.
Pembangunan honai itu ternyata mendapat hujatan dari beberapa warga dan kepala suku. Tempat itu dilarang berdiri disana. Tidak lama dari kejadian tersebut, Maleo pun dipindahtugaskan dari kampung Denias. Kini Denias kembali dirundung duka sebab tidak dapat belajar dan bersekolah lagi. Dalam kondisi tersebut, Denias terobsesi oleh kata-kata Maleo bahwa di balik gunung ada tempat sekolah, tepatnya di kota. Hati Deniaspun merasa terpanggil. Ia kemudian memutuskan diri untuk meningalkan kampung halamannya dan juga orang tuanya. Ia pergi dengan sembunyi-sembunyi. Ia melewati gunung dan lembah untuk sampai ke kota. Ia berlari kencang untuk segera sampai di kota. Sungguh jauh tempat yang ditempuh Denias, namun tidak menyurutkan api semangatnya untuk bersekolah. Walau tidak mengetahui arah tujuan yang jelas ia tetap berjuang dengan berbagai macam cara, dan pembekalan seadanya.
Sesampainya di kota, mendapat seorang teman yang bernama Enos. Ia adalah anak gelandangan yang sudah putus sekolah. Untuk sementara waktu, Denias tinggal bersama Enos di pinggiran jalan, dengan makanan secukupnya, bahkan Enos sempat mengajak Denias untuk mencuri makanan, namun Denias tetap mengingat pesan gurunya bahwa mencuri itu tindakan yang tidak baik. Tak butuh waktu lama, Denias pun kemudian pergi ke sekolah yang dimaksud. Di sana ia bertemu dengan Bu Sam. Seorang wanita cantik dan berbudi luhur. Bu Sam sangat peduli,  ia menanyakan tujuan Denias datang ke sekolah itu. setelah panjang lebar dijelaskan, Bu Sam pun tahu maksud dan tujuan Denias datang ke sekolah di kota tersebut, yaitu tidak lain untuk bersekolah.
Kepolosan, kegigihan serta kejujurannya membuat bu Sam dalam dilema. Berdasarkan aturan sekolah yang ada, Denias tidak dapat masuk di sekolah tersebut. Hal itu disebabkan Denias tidak punya cukup uang untuk biaya sekolah. Lebih dari itu, Denias tidak memiliki raport. Ia hanya membawa bola dan peta Indonesia yang diajarkan oleh Maleo seketika berada di desanya dahulu. Bu Sam berusaha keras untuk bisa memasukkan Denias ke sekolah tersebut. Ia mensosialisasikannya kepada semua guru dan pengurus sekolah. Ia juga berusaha memperbaiki kebiasaan buruk dimana terdapat tindakan yang tidak adil terhadap masyarakat biasa.
Sementara waktu, Denias tinggal di rumah Bu Sam. Namun tidak lama kemudian ia tinggal di asrama sekolah. Walaupun di asrama selalu diganggu oleh Noel. Semampunya Denias selalu berusaha untuk menahan diri dan tidak melawannya. Ia sangat sabar dalam menghadapi sikap Noel,  walaupun di hajar habis-habisan ia tetap mengalah, semua ia lakukan hanya demi menggapai cita-citanya. Mengingat pesan dari bu Sam bahwa syarat yang diminta bu Sam yaitu tidak boleh nakal, berkelahi, serta membuat ulah agar bisa diterima di sekolah tersebut.
Saat di asrama, Noel juga bersikap sama, bahkan lebih kejam dari sebelumnya. Ia membuat peraturan sendiri untuk tidak memperkenankan teman-temannya memberi tempat tidur pada Denias. Tempat tidur yang semestinya diperuntukkan Denias ia ambil alih. Sedangkan tempat tidurnya dibiarkan kosong. Denias dalam setiap malamnya selalu tidur di lantai tanpa alas suatu apapun. Dengan kondisi seperti itu, Denias akhirnya jatuh sakit. Tapi tidak lama kemudian dia sembuh. Karena ia mendapatkan perawatan serta kasih sayang dari sahabat-sahabatnya.
Bu Sam berjanji kepada Denias bahwa ia akan dapat masuk di sekolah itu. Selama berada di lingkungan sekolah, Denias bertemu dengan seorang anak gadis yang berama Angel. Ia baik hati dan sangat ramah. Mereka berteman sangat akrab. Hal itu menyebabkan Noel sakit hati. Saat itu jugalah Denias tahu bahwa Noel juga sekolah di tempat itu. Wajar saja,  karena Noel adalah seorang anak kepala desa dan merupakan orang kaya.
Di sekolah itu Denias masih belum diterima sebagai murid. Namun, disana difungsikan sebagai pelayan kantin. Melayani seluruh siswa yang sedang makan dan keperluan siswa lainnya. Suatu ketika, saat jam istirahat dan makan, Denias mengantarkan hidangan kepada siswa-siswa tersebut. Denias dalam menjalankan tugasnya kembali mendapat perlakuan yang kurang baik dari Noel. Denias disandung kakinya oleh Noel hingga Denias pun terjatuh dengan segala barang bawakannya.Denias tidak menghiraukannya, tapi Noel malah mengajaknya berkelahi. Noel memancing emosi Denias dengan mengayunkan tangan mencoba memukul Denias. Kali ini Denias sedikit membela diri. Piring yang masih ada di genggaman tangannya, dijadikan sebagai alat untuk menangkis pukulan Noel sama seperti penggunaan tameng saat berperang. Tangan Noel pun patah dan berdarah sebab menghantam piring yang kemudian pecah berkeping-keping.
Denias merasa bersalah. Dalam hatinya, terbersit rasa salah yang begitu besar. Ia beranggapan bahwa telah melanggar nasehat Bu Sam. Dan ia pasti tidak akan diterima bersekolah di tempat itu. ia kemudian berlari kencang keluar. Entah kemana ia pergi, sungguh jauh ia berlari. Tanpa arah ia terus berlari seolah menyerah dan putus asa.
Bu Sam mencarinya kesana-kemari, namun tak kunjung menemukannya. Sesampainya bu Sam d rumah dengan rasa kecewa karena tidak menemukan Denias. Seketika itu juga Denias menghampirinya dengan tujuan akan pamit kembali ke kampung halamannya. Ia benar-benar putus asa. Ia merasa bahwa impian dan cita-citanya untuk bersekolah kini telah hancur seperti butiran debu dikarenakan satu kesalahan yang dilakukannya, yaitu dengan melukai Noel. Ia juga beralasan ingin bertemu dengan orang tuanya. Sangat mengharukan ketika bu Sum mencegahnya dengan mengumumkan kelulusannya dan ia pun diterima di sekolah tersebut setelah menunggu lama dan berjuang sangat hebat dalam menghadapi tantangan maupun hinaan.
Kebahagiaan lainnya tidak hanya Denias,  namun Enos yang telah bwrjuang menjemput raport dengan jarak yang sangat jauh hanya dengan berlari bahkan menyebrang sungai. Perjuangan yang luar biasa akan selalu mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.    


              Hati Denias berbunga-bunga. Impian dan cita-citanya kini tercapai juga. Ia pun mengurungkan niatnya untuk pulang ke kampung halamannya. Ia bersekolah dan mulai mengukir masa depannya. Denias menari di atas awan.

penutupan
Kelebihan:
Terdapat beberapa kelebihan dalam film ini, yaitu: mengangkat tema pendidikan yang luar biasa dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam bidang pendidikan, memperlihatkan nilai-nilai adat istiadat serta budaya di pulau Cendrawasih, keindahan alam secara tidak langsung juga diikutsertakan sehingga film menjadi lebih menarik alur nya yang maju memudahkan penonton untuk memahami dan mengambil makna tanpa ada pemahaman yang ambigu.
Kekurangan:
Sayangnya terdapat adegan perkelahian, bahkan menyebabkan tangan salah seorang dari anak tersebut berdarah. Semoga tidak ada yang menirukan adegan ini,  apalagi anak yang berada di tingkat Sekolah Dasar.
Amanat:
Banyak makna yang dapat kita ambil. Berjuanglah semaksimal mungkin agar dapat meraih cita-cita serta dapat membanggakan orang tua. Proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan  dengan siapa saja asalkan memiliki niat dan daya juang yang tinggi. Seorang guru seharusnya mampu mengabdi ke pedalaman sebagai upaya pemerataan pendidikan.

Ayo, Segera Putar filmnya sobat !!