Jumat, 18 Mei 2018

BANJARMASIN KOTA SERIBU SUNGAI


BANJARMASIN KOTA SERIBU SUNGAI
            Banjarmasin dijuluki sebagai kota seribu sungai dikarenakan nenek moyang mereka dulunya tidak bisa menghitung jumlah sungai di Banjarmasin dengan jari. Sehingga tak mau pusing menghitung jumlah sungai di Banjarmasin maka nenek moyang mereka menjumlahkannya seribu sungai. Kota Banjarmasin tak lepas dari kehidupan di sungai. Seperti yang diketahui, kota Banjarmasin memiliki banyak sungai-sungai, sungai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga mendapat julukan sebagai “ Kota seribu sungai”. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahlu hingga sekarang, terutama dalam bidang perdagangan dan transportasi. Sungai-sungai yang membelah Kota Banjarmasin, diusahakan untuk menjadi magnet ekonomi terutama pariwisata. Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai, seperti julukannya kota ini banyak sekali menampilkan objek-objek wisata yang ada hubungannya dengan air atau sungai, salah satunya pasar terapung yang banyak dikunjungi oleh masyarakat Banjarmasin bahkan pasar terapung juga banyak dikunjungi oleh Turis lokal maupun Turis Mancanegara. Untuk penunjang pendidikan di Banjarmasin sudah banyak universitas-universitas yang berdiri baik yang negeri maupun swasta salah satunya Uin Antasari.
Uin Antasari Banjarmasin adalah sebuah perguruan tinggi negeri khusus Agama islam yang berkedudukan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Nama Antasari itu sendiri berasal dari nama Pangeran Antasari yaitu salah seorang Sultan Banjar berdirinya UIN  ini diawali oleh adanya kesadaran tentang penyempurnaan pendidikan islam yang sudah merupakan kebutuhan masyarakat di Kalimantan Selatan dan harus diatasi bersama-sama.
Uin Antasari merupakan salah satu dari beberapa kontingen yang mengikuti perkemahan wirakarya perguruan tinggi keagamaan (PW-PTK 2018) di uin suska riau. Dalah hal ini Uin Antasari mengutus 2 tim yaitu putra dan putri yang masing-masing regu beranggotakan 9 orang, pembina puta dan putri berjumlah 2 orang, sehingga berjumlah 20 ditambah dengan 1 orang peninjau. Tim putra terdiri dari yaitu Muhammad Wahidi (ketua dewan putra) Septian Nugraha(pemangku adat),dan anggotanya Ahmad Ghazali,Wahidi,Mujahid,Rizki Auli, Ahmad Sa’dilah dan Aidil Rahmat Hidayat. Sedangkan tim putri Rahma fitriana (ketua dewan putri) Sa’ida (pemangku adat), dan anggotanya yakni Iqomah,Surajiyah,Barliani,Sri Ratna Hafsah,Jidah,Depi Rahmaniah, dan Wasidah Hastuti.
Kontingen UIN Antasari
Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan, Banjarmasin merupakan salah satu kota yang dirujuk untuk menempuh pendidikan di Kalimantan. Hal ini dikarenakan untuk lingkup Universitas sudah banyak baik negeri maupun swasta. Secara menyeluruh pendidikan di banjarmasin belum maksimal karena banyak menjadi anak jalanan dan mengamen,apalagi di daerah-daerah terpencil masih sangat banyak orang tua yang berpola pola pikir untuk apa bersekolah yang ujungnya-ujungnya bekerja, apabila seorang prempuan tidak perlu sekolah yang tinggi yang pada akhirnya akan dinikahkan juga.
 Sarana dan Prasarana di Banjarmasin belum merata, karena hanya dikota saja yang memiliki fasilitas dan gedung-gedung sekolah yang memadai, sedangkan yang didesa belum memadai baik fasiltas maupun gedung-gedungnya. Untuk sekarang ini adanya upaya pemerintah terhadap pendidikan dibanjarmasin yaitu biaya pendidikan yang gratis, adanya bantuan dana bos. baru-baru ini ada sebuah isu bahwasannya anggaran pendidikan di Banjarmasin ingin di potong.
Wisata yang menarik yang harus dikunjungi di Banjarmasin yakni  pulau kembang disebut sebagai kerajaan monyet karena terdapat ratusan bahkan ribuan monyet yang ada disana, dan menurut cerita orang setempat monyet berkantan yang diangaap jelmaan raja terdahulu karena adanya perebutan kekuasaan,apabila wisatawan datang dengan niat yang baik dan diterima dengan baik oleh monyet berkantan diramalkan orang tersebutakan mendapatkan keberuntungan. 
Kebudayaan sehari-hari di Banjarmasin itu seperti memakai sasirangan(kain khas Kalimantan), bagian atas sasirangan bagian bawah harus berwarna hitam dan dipakai setiap hari Rabu dan Kamis. Untuk acara pernikahan dimalam khataman kedua mempelai dipanyungi dengan payung kembang yang bertingkat dan bunga yang disediakan harus diambil ketika mempelai lelaki selesai membawakan ayat-ayat al-qur’an.
Kebudayaan di Banjarmasin sebelum ramadhan yakni Baayun maulid, baayun maulid adalah tradisi turun temurun yang dilakukan ibu-ibu masyarakat banjar untuk mengantar sang buah hati tidur dengan cara mengayun, disini lansia juga berayun.Baayun maulid khususnya dilakukan di setiap bulan maulid, biasanya lebih afdol dilakukan tiap tanggal 12 Rabiul Awal dengan penanggalan kelendar islam, yang bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SWA. dengan maksud agar mendapt berkah kelahiran Nabi, baayun maulid dilaksanakan di Mesjid Sultan Suriansyah, mesjid tertua di Kalimantan Selatan. Dan adanya kegiatan begarakan yang bertujuan untuk membangunkan warga untuk sahur dengan membawa alat-alat yang dipukul misalnya boto-botol ataupun bambu.
 Mahasiswa Pendidikan Matematika di Kontingen Banjarmasin:








1 komentar:

  1. Konstruksi ide dalam artikel ini terbilang rapi. Namun, closingnya kurang joss. Andai ditambah petuah atau ungkapan lokal Banjar untuk merefleksikan identitas budaya disana, akan lebih baik.

    BalasHapus