“BANJARMASIN KOTA SERIBU
SUNGAI”
Banjarmasin dijuluki sebagai kota
seribu sungai dikarenakan nenek moyang mereka dulunya tidak bisa menghitung
jumlah sungai di Banjarmasin dengan jari. Sehingga tak mau pusing menghitung
jumlah sungai di Banjarmasin maka nenek moyang mereka menjumlahkannya seribu
sungai. Kota Banjarmasin tak lepas dari kehidupan di sungai. Seperti yang
diketahui, kota Banjarmasin memiliki banyak sungai-sungai, sungai merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga mendapat julukan
sebagai “ Kota seribu sungai”. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat
zaman dahlu hingga sekarang, terutama dalam bidang perdagangan dan
transportasi. Sungai-sungai yang membelah Kota Banjarmasin, diusahakan untuk
menjadi magnet ekonomi terutama pariwisata. Banjarmasin sebagai Kota Seribu
Sungai, seperti julukannya kota ini banyak sekali menampilkan objek-objek
wisata yang ada hubungannya dengan air atau sungai, salah satunya pasar
terapung yang banyak dikunjungi oleh masyarakat Banjarmasin bahkan pasar
terapung juga banyak dikunjungi oleh Turis lokal maupun Turis Mancanegara.
Untuk penunjang pendidikan di Banjarmasin sudah banyak universitas-universitas
yang berdiri baik yang negeri maupun swasta salah satunya Uin Antasari.
Uin
Antasari Banjarmasin adalah sebuah perguruan tinggi negeri khusus Agama islam
yang berkedudukan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Nama Antasari itu
sendiri berasal dari nama Pangeran Antasari yaitu salah seorang Sultan Banjar berdirinya
UIN ini diawali oleh adanya kesadaran
tentang penyempurnaan pendidikan islam yang sudah merupakan kebutuhan
masyarakat di Kalimantan Selatan dan harus diatasi bersama-sama.
Uin
Antasari merupakan salah satu dari beberapa kontingen yang mengikuti perkemahan
wirakarya perguruan tinggi keagamaan (PW-PTK 2018) di uin suska riau. Dalah hal
ini Uin Antasari mengutus 2 tim yaitu putra dan putri yang masing-masing regu
beranggotakan 9 orang, pembina puta dan putri berjumlah 2 orang, sehingga
berjumlah 20 ditambah dengan 1 orang peninjau. Tim putra terdiri dari yaitu
Muhammad Wahidi (ketua dewan putra) Septian Nugraha(pemangku adat),dan
anggotanya Ahmad Ghazali,Wahidi,Mujahid,Rizki Auli, Ahmad Sa’dilah dan Aidil
Rahmat Hidayat. Sedangkan tim putri Rahma fitriana (ketua dewan putri) Sa’ida
(pemangku adat), dan anggotanya yakni Iqomah,Surajiyah,Barliani,Sri Ratna
Hafsah,Jidah,Depi Rahmaniah, dan Wasidah Hastuti.
Kontingen UIN Antasari |
Berdasarkan wawancara yang telah penulis
lakukan, Banjarmasin merupakan salah satu kota yang dirujuk untuk menempuh pendidikan
di Kalimantan. Hal ini dikarenakan untuk lingkup Universitas sudah banyak baik
negeri maupun swasta. Secara menyeluruh pendidikan di banjarmasin belum
maksimal karena banyak menjadi anak jalanan dan mengamen,apalagi di
daerah-daerah terpencil masih sangat banyak orang tua yang berpola pola pikir untuk
apa bersekolah yang ujungnya-ujungnya bekerja, apabila seorang prempuan tidak
perlu sekolah yang tinggi yang pada akhirnya akan dinikahkan juga.
Sarana dan Prasarana di Banjarmasin belum
merata, karena hanya dikota saja yang memiliki fasilitas dan gedung-gedung
sekolah yang memadai, sedangkan yang didesa belum memadai baik fasiltas maupun
gedung-gedungnya. Untuk sekarang ini adanya upaya pemerintah terhadap
pendidikan dibanjarmasin yaitu biaya pendidikan yang gratis, adanya bantuan
dana bos. baru-baru ini ada sebuah isu bahwasannya anggaran pendidikan di
Banjarmasin ingin di potong.
Wisata
yang menarik yang harus dikunjungi di Banjarmasin yakni pulau kembang disebut sebagai kerajaan monyet
karena terdapat ratusan bahkan ribuan monyet yang ada disana, dan menurut
cerita orang setempat monyet berkantan yang diangaap jelmaan raja terdahulu
karena adanya perebutan kekuasaan,apabila wisatawan datang dengan niat yang
baik dan diterima dengan baik oleh monyet berkantan diramalkan orang
tersebutakan mendapatkan keberuntungan.
Kebudayaan
sehari-hari di Banjarmasin itu seperti memakai sasirangan(kain khas
Kalimantan), bagian atas sasirangan bagian bawah harus berwarna hitam dan
dipakai setiap hari Rabu dan Kamis. Untuk acara pernikahan dimalam khataman
kedua mempelai dipanyungi dengan payung kembang yang bertingkat dan bunga yang
disediakan harus diambil ketika mempelai lelaki selesai membawakan ayat-ayat
al-qur’an.
Kebudayaan
di Banjarmasin sebelum ramadhan yakni Baayun maulid, baayun maulid adalah
tradisi turun temurun yang dilakukan ibu-ibu masyarakat banjar untuk mengantar
sang buah hati tidur dengan cara mengayun, disini lansia juga berayun.Baayun
maulid khususnya dilakukan di setiap bulan maulid, biasanya lebih afdol
dilakukan tiap tanggal 12 Rabiul Awal dengan penanggalan kelendar islam, yang
bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SWA. dengan maksud agar mendapt
berkah kelahiran Nabi, baayun maulid dilaksanakan di Mesjid Sultan Suriansyah,
mesjid tertua di Kalimantan Selatan. Dan adanya kegiatan begarakan yang
bertujuan untuk membangunkan warga untuk sahur dengan membawa alat-alat yang
dipukul misalnya boto-botol ataupun bambu.
Konstruksi ide dalam artikel ini terbilang rapi. Namun, closingnya kurang joss. Andai ditambah petuah atau ungkapan lokal Banjar untuk merefleksikan identitas budaya disana, akan lebih baik.
BalasHapus